Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ideologi Taliban Ternyata Memiliki Akar yang Mengejutkan di India yang Mayoritas Hindu

Ideologi Taliban Ternyata Memiliki Akar yang Mengejutkan di India yang Mayoritas Hindu Kredit Foto: NPR/Lauren Frayer

Lawan bicara Taliban?

Selain Amerika Serikat, India juga menghabiskan 20 tahun terakhir mencoba membangun demokrasi di Afghanistan. Itu menghabiskan $3 miliar untuk membangun jalan-jalan Afghanistan, sekolah-sekolah perempuan dan klinik-klinik. Pejabat India dan Afghanistan keduanya mengatakan mereka ingin menyelamatkan investasi tersebut. Dan India khawatir dengan kehadiran militan Pakistan di Afghanistan, yang pernah menyerang India sebelumnya.

Untuk semua alasan itu, India memiliki kepentingan dalam keamanan masa depan Afghanistan. Para diplomat India diyakini telah menjalin kembali saluran komunikasi dengan Taliban beberapa bulan lalu, meskipun India baru bulan lalu mengkonfirmasi pembicaraan langsung dengan kelompok itu di Doha, Qatar.

Awasthi, pakar keamanan, mengatakan mengapa tidak menyertakan sarjana Deobandi dari India dalam pembicaraan itu?

"Kita harus menggunakan pemimpin agama kita untuk berinteraksi. Kita bisa memainkan peran positif dalam menenangkan Taliban," katanya. "Kami dapat membantu mereka mengubah silabus mereka. Kami dapat membantu mereka dengan pemahaman yang lebih baik tentang teks-teks agama."

Taliban mungkin tidak mendengarkan AS atau pihak luar lainnya. Namun para cendekiawan mengatakan bahwa mereka mungkin mendengarkan sekelompok ulama Muslim di India utara yang berbagi sejarah dengan mereka—walaupun sejarahnya jauh.

"Saya pikir kami baru saja ketinggalan bus. Dua puluh tahun investasi, dan kami seharusnya mencoba memanfaatkan sejarah asli yang kami miliki dengan mereka, dari kota sepi 100 mil dari Delhi," kata Puri.

ldeoband-32-_custom-bd40a75bd087f2d42dc391b7b6a22400c3ab59e4-s800-c85.webp

Mungkin belum terlambat.

Kepala sekolah Darul Uloom Deoband, Madani, mengatakan kepada NPR bahwa dia tidak pernah melakukan kontak dengan Taliban. Tapi dia bersedia untuk memulai.

“Saya lemah dan tua,” kata ulama berusia 80 tahun itu. "Tetapi jika diberi kesempatan, saya akan pergi ke Afghanistan."

Jika pemerintah India memintanya, dan jika aman, dia mengatakan akan memulai misi ke Afghanistan, untuk mendesak Taliban agar damai dan adil.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: