Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO: Tahan Dulu Suntikan Booster Vaksin Sampai Akhir Tahun

WHO: Tahan Dulu Suntikan Booster Vaksin Sampai Akhir Tahun Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vaksinasi sedang gencar dilakukan di berbagai belahan dunia. Target mencapai Herd Immunity atau kekebalan kelompok dikejar banyak negara untuk memulihkan berbagai sektor yang jatuh akibat pandemi Covid-19. Banyak negara mulai menyuarakan untuk pemberian sunitakan tambahan atau booster vaksin Covid-19.

Hal ini menjadi sorotan WHO yang yang mana mereka meminta negara-negara kaya dengan pasokan besar vaksin virus corona untuk menahan diri untuk melakukan atau menawarkan suntikan booster hingga akhir tahun.

Melansir laman Aljazeerah (9/9/21), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan dia "terkejut" dengan komentar yang disampaikan asosiasi produsen farmasi terkemuka sehari sebelumnya yang mengatakan persediaan vaksin cukup tinggi untuk dilakukan suntikan booster dan vaksinasi di negara-negara yang sangat membutuhkan.

Tedros sebelumnya menyerukan "moratorium" pada wacana pemberian booster hingga akhir September. Tetapi negara-negara kaya termasuk Israel, Inggris, Denmark, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Amerika Serikat telah memulai atau sedang mempertimbangkan rencana untuk menawarkan suntikan ketiga dari vaksin 2 dosis kepada orang-orang mereka yang rentan, seperti orang tua atau mereka yang menderita penyakit dan sistem imun yang terganggu.

Baca Juga: Duh... Studi Mengungkapkan Antibodi Penerima Vaksin Pfizer Menurun Setelah 6 Bulan

“Saya tidak akan tinggal diam ketika perusahaan dan negara yang mengendalikan pasokan vaksin global berpikir bahwa orang miskin dunia harus puas dengan sisa vaksin”, ucap Tedros

“Jadi hari ini, saya menyerukan perpanjangan moratorium hingga setidaknya akhir tahun untuk memungkinkan setiap negara memvaksinasi setidaknya 40 persen dari populasinya,” katanya.

WHO juga menyoroti negara-negara kaya yang menawarkan untuk menyumbangkan satu miliar dosis vaksin ke negara lain, tetapi kurang dari 15 persen dari dosis tersebut telah terwujud.

“Kami tidak ingin ada janji lagi. Kami hanya ingin vaksinnya”, ujar Direktur Jenderal WHO ini.

Baca Juga: Mudah! Gula Darah Auto Normal dengan Melakukan Beberapa Hal Sederhana Ini

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: