Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Roxe, Perusahaan Jaringan Pembayaran Global Rekrut Mantan IMF untuk Pimpin Proyek CBDC

Roxe, Perusahaan Jaringan Pembayaran Global Rekrut Mantan IMF untuk Pimpin Proyek CBDC Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jaringan pembayaran global Roxe telah merekrut seorang ekonom berpengalaman dari Dana Moneter Internasional, atau IMF, untuk membantu memimpin proyek mata uang digital bank sentralnya yang didukung oleh hashrate Bitcoin ( BTC ). 

Pada Rabu lalu, Andreas Jobst, yang karirnya mencakup IMF,World Bank and Bermuda Monetary Authority, telah ditunjuk sebagai kepala ekonom mata uang Roxe. Jobst akan ditugaskan untuk membantu meningkatkan Program CBDC Plus dan jaringan pembayaran Roxe, yang memungkinkan negara-negara mengeluarkan mata uang fiat primer atau sekunder baru yang didukung oleh kekuatan komputasi Bitcoin.

Baca Juga: Setelah Peluncuran Dompet Digital Bitcoin, Masyarakat El Salvador Laporkan Masalah Pertamanya

Penunjukan terbaru Jobst di IMF adalah peran yang tidak ditentukan di departemen Eropa, di mana ia menjabat selama dua setengah tahun. Dia juga menjabat sebagai ekonom senior untuk departemen yang sama antara 2014 dan 2016.

Program CBDC terutama ditujukan untuk negara-negara berkembang yang berjuang dengan inflasi yang tinggi, ketidakseimbangan fiskal dan volatilitas nilai tukar mata uang asing. Negara-negara yang telah melakukan dolarisasi ekonomi mereka telah secara efektif menyerahkan kebijakan moneter kepada Federal Reserve Amerika Serikat, menciptakan kerentanan baru.

Bank sentral global secara aktif mengeksplorasi CBDC di beberapa negara, seperti China, dengan lebih jauh di sepanjang kurva pembangunan. Namun, sebagian besar proyek CBDC berfokus pada digitalisasi mata uang fiat mereka untuk tujuan merampingkan akses ke alat pembayaran yang sah, memperkuat pengawasan dan pemantauan transaksi. 

Roxe, di sisi lain, sedang mengembangkan CBDC yang didukung oleh unit standar hashrate Bitcoin. Strategi ini dapat memungkinkan negara-negara untuk mengadopsi prinsip-prinsip uang Bitcoin yang sehat ke dalam kebijakan moneter mereka karena generasi cadangan akan didasarkan pada hashrate daripada keputusan sewenang-wenang.

Saat ini, ada lima negara yang berhasil menggelar CBDC, dan semuanya berada di kawasan Karibia. Melansir dari Cointelegraph baru-baru ini, proyek percontohan CBDC Nigeria juga dijadwalkan untuk diimplementasikan dalam beberapa minggu mendatang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: