Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mobile Advertising

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mobile Advertising Kredit Foto: Shutterstock
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mobile advertising hari ini telah menjadi industri bernilai miliaran dolar. Hampir 4 miliar orang menggunakan perangkat seluler setidaknya sekali dalam sehari dan angka itu terus meningkat. Itu berarti Anda dapat menjangkau hingga setengah dari populasi dunia, pada waktu tertentu, dengan iklan seluler yang ditempatkan dengan baik.

Untuk memastikan pengalaman terbaik, perusahaan yang mempertimbangkan kampanye mobile advertising harus mengevaluasi preferensi demografis, keinginan dan kebutuhan konsumen, serta biaya operator untuk menentukan apakah dirasa efektif untuk berinvestasi ke jenis iklan ini atau tidak.

Baca Juga: Apa Itu RSS Feed?

Penting juga untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan mobile advertising. Simak terus penjelasan berikut ini.

Kelebihan dari Mobile Advertising

1. Menjangkau semua orang secara real time

Smartphone selalu dibawa oleh pemiliknya hampir ke mana pun mereka pergi. Banyak pengguna akan mengaktifkan perangkat seluler mereka, bahkan ketika mereka berada di rumah. Anda dapat menghubungi orang-orang melalui beberapa perangkat seluler jika mereka berada dalam demografi yang Anda targetkan. Rata-rata orang di Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam per hari dalam menggunakan perangkat seluler mereka. Beriklan melalui ponsel membuat pesan Anda cenderung lebih didengar oleh audiens.

2. Membutuhkan sedikit konten agar dapat berjalan efektif

Mobile advertising bisa menjadi efektif hanya dengan judul sederhana dan 1-2 baris teks call to action (CTA). Ini adalah iklan yang hanya mengandalkan penggunaan gambar dari proposisi nilai yang kompleks. Anda harus bisa merancang sesuatu yang membuat pengguna ponsel ingin menyelidiki lebih lanjut. Bagi banyak perusahaan, biaya yang diperlukan untuk membuat konten ini jauh lebih murah daripada video marketing, content marketing, atau media sosial marketing.

3. Mampu menciptakan tanggapan dari pengguna secara langsung

Ketika mobile advertising mencapai demografi yang benar, sebanyak 90% konsumen dengan smartphone dapat mengingat iklan yang mereka lihat, bahkan seminggu setelah mereka melihatnya. Meskipun iklan dalam aplikasi ponsel dinilai jauh lebih rendah, tingkat eksposurnya masih di angka 86%. Mobile advertising juga memiliki tingkat engagement yang jauh lebih tinggi, yaitu sebanyak 11% orang akan mengeklik iklan dan 8% lainnya membuka situs web brand tersebut setelah melihat iklan yang ditayangkan.

Kekurangan dari Mobile Advertising

1. Mobile advertising sering tidak disukai orang banyak

Mobile advertising adalah bentuk iklan interupsi. Ini memungkinkan Anda untuk membuat pesan yang mudah diingat dan bisa menjadi keuntungan. Namun, iklan ini akan berubah menjadi kerugian ketika Anda membuat frustrasi bagi pengguna dengan mengganggu pengalaman seluler mereka dalam beberapa cara. HubSpot melaporkan bahwa sebanyak 70% orang yang secara teratur menggunakan perangkat seluler tidak suka melihat mobile advertising. Aplikasi pemblokiran iklan seluler telah meningkat popularitasnya dalam sekejap. Dengan ini, Anda harus lebih spesifik untuk membuat iklan bertarget, atau Anda hanya akan membuang-buang anggaran periklan.

2. Harus bisa menciptakan kesan yang baik saat pertama kali ditayangkan

Reaksi secara real time dapat menciptakan interaksi positif antara pengguna dan brand. Itu berarti jika pesan Anda tidak sempurna dalam beberapa hal, kesan negatif menjadi hal pertama yang diutarakan audiens. Konten tersebut harus bebas dari kesalahan. Ukuran iklan harus vertikal untuk mendapatkan hasil terbaik. Posisi halaman iklan juga tidak kalah penting. Posisi yang mudah dilihat di layar smartphone adalah tepat di bagian atas laman.

3. Memaksa beberapa pengguna untuk membuat asumsi tentang perusahaan Anda

Karena sedikitnya konten yang ada pada mobile advertising, Anda hanya akan mengandalkan klik atau kunjungan ke situs web Anda untuk mendapatkan pesan lengkap yang dikirim kepada konsumen. Konsumen harus melihat iklan Anda, kemudian membuat asumsi tentang siapa Anda dan proposisi nilai yang ditawarkan. Ini menciptakan peluang terjadinya sesuatu yang tidak Anda inginkan yang dapat mendorong beberapa demografis yang telah ditargetkan menjauh dari bisnis Anda dan beralih ke tangan pesaing.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: