Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Stres Tingkat Tinggi Menyebabkan Kualitas Tidur Buruk

Catat! Stres Tingkat Tinggi Menyebabkan Kualitas Tidur Buruk Kredit Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rasa atau sensasi stres nampaknya pernah dialami setiap orang terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Stres sering dikaitkan dengan masalah kesehatan. Ada ungkapan bahwa kesehatan lahir dari pikiran yang sehat, nampaknya itu memang sebuah kenyataan jika ditinjau dari berbagai sudut.

Tidur sebagai media untuk tubuh beristirahat menjadi hal penting bagi manusia. Nyatanya banyak juga penyakit yang hadir karena kualitas tidur yang buruk.

Baca Juga: Penting! “Environmental Health” yang Tidak Hanya Sekedar Kesehatan Tubuh Saja

Ternyata tingkat stres yang tinggi juga menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk loh. Bagaimana bisa? Berikut informasinya untuk anda yang kami lansir dari laman Verywell Health.

Sebuah penelitian dari Jerman menunjukkan bahwa perawatan diri dan tetap positif membantu orang tidur lebih nyenyak di tengah pandemi pandemi COVID-19 yang banyak melahirkan stres.

Kurang dari 1.000 peserta di Jerman menjawab kuesioner tentang kebiasaan tidur mereka selama periode penguncian (lockown) pertama, yang dimulai pada Maret 2020, dan sesudahnya. Studi ini diterbitkan dalam Applied Psychology: Health and Well-Being journal pada awal Juni.

Perilaku perawatan diri diukur dengan menggunakan Kuesioner Perawatan Diri Hamburg, yang menanyakan kepada peserta tentang perilaku perhatian khusus mereka.

Beberapa pertanyaan meminta peserta untuk mengukur apakah mereka telah memberikan waktu istirahat dan relaksasi untuk diri mereka sendiri atau apakah mereka telah mengatur hari mereka dengan cara yang membuat mereka merasa baik.

Baca Juga: Ampuh! Ini Beberapa Cara Turunkan Tingkat Stres

Orang-orang dilaporkan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi selama COVID-19 karena pembatasan (lockdown), ketakutan bahwa orang lain akan tertular COVID-19, pemberitaan dari media, perkembangan ekonomi yang tidak pasti, dan banyak lagi.

Para peneliti menemukan bahwa stres terkait COVID-19 yang lebih tinggi dikaitkan dengan perawatan diri yang lebih rendah, pengaruh positif, dan kualitas tidur yang lebih buruk secara keseluruhan.

"Saya pikir temuan penelitian ini sangat masuk akal," Nicole Avena, PhD, seorang asisten profesor ilmu saraf di Mount Sinai Medical School, mengatakan kepada Verywell.

"Saya pikir pola pikir dan perilaku positif yang mempromosikan perawatan diri akan membantu mengatasi stres dan karenanya, membantu tidur." Ujarnya.

Baca Juga: Stop Tidur Telanjang! Ini Risikonya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: