Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Model Bisnis Gotong Royong, Fintech Asal Singapura Raih Pendanaan Seri A sebesar US$6.3 juta

Dengan Model Bisnis Gotong Royong, Fintech Asal Singapura Raih Pendanaan Seri A sebesar US$6.3 juta Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari

Hingga saat ini, Jenfi telah membantu pembiayaan lebih dari seratus UKM di Asia Tenggara yang meliputi model bisnis B2B dan layanan software di Singapura, Malaysia dan Vietnam, seperti antara lain, Tier One Entertainment, Pay With Split, and Homebase.

CEO Pay With Split, Dylan Tan, memberi testimoni tentang bagaimana Jenfi telah membantu perusahaannya bertumbuh. “Sejak bekerjasama dengan Jenfi, kami melihat peningkatan rata-rata pertumbuhan GMV (Gross Merchandise Value) hingga hampir 50%. Dengan pendaftaran yang praktis, interface yang mudah digunakan dan tim yang responsif membuat seluruh proses menjadi mudah,” ucap Dylan.

Baca Juga: Kantongi Pendanaan Seri B US$45 juta dari Tencent Dkk, InsurTech Sunday Siap Gempur Pasar Indonesia

Menurut Jeff model bisnis Jenfi telah sejalan dengan kearifan lokal, nilai sosial dan budaya di Indonesia yang dikenal dengan istilah “Gotong Royong”, yaitu Bekerja Bersama dalam semangat solidaritas, kolaborasi dan empati yang sesuai dengan ideologi Pancasila khususnya pengamalan nilai sila ke-5, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jeff meyakini, proses menuju ketahanan usaha dan kesejahteraan UKM di masa pandemi ini perlu dipikul bersama. Karena itu, Jenfi tidak ingin membebani UKM Indonesia dengan menerapkan skema pembayaran cicilan pinjaman yang berlaku pada umumnya yang jarang memperhatikan kinerja penjualan dan keadaan keuangan UKM.

Jeff mengungkapkan bahwaa saat ini cukup sering ditemukan, layanan fintech lending bagi UKM akan menagih cicilan pinjaman dari UKM tanpa mempedulikan keuntungan atau kerugian mereka, pokoknya harus dibayar sesuai jadwal. Jika tidak bisa, maka dikenakan denda atau bunga keterlambatan dan jalan satu-satunya jika tetap macet adalah restrukturisasi, yang mungkin masih tetap memberatkan UKM selaku peminjam. Dalam hal ini Jenfi menggunakan pendekatan yang berbeda, dengan rencana pelunasan pinjaman yang fleksibel dan turut mempertimbangkan kinerja penjualan, potensi pertumbuhan dan keuntungan UKM.

“Pada intinya, layanan Jenfi sangat sesuai dengan prinsip gotong royong sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia dengan buktinya Jenfi mau bahu membahu bertumbuh dengan UKM Indonesia selaras dengan perolehan keuntungan dan pertumbuhan usahanya. Saat usaha mereka bertumbuh, kami akan turut langsung merasakan hasilnya. Namun saat penjualan sedang menurun, kami akan mencari solusi yang fleksibel dengan tetap cermat, bertanggung jawab dan berhati-hati dalam manajemen resiko kredit. Apa yang Jenfi akan lakukan di Indonesia tentunya akan sejalan dengan program digitalisasi UMKM yang diprioritaskan pemerintah Indonesia, sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Koperasi dan UMKM Indonesia, Bapak Teten Masduki. Jenfi siap mendukung,” tutup Jeff.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: