Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harta Kekayaan Sandiaga Merosot: Dia Gak Pernah Berhenti Bantuin Orang

Harta Kekayaan Sandiaga Merosot: Dia Gak Pernah Berhenti Bantuin Orang Kredit Foto: Instagram Sandiaga Salahudin Uno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ini masih soal berita harta kekayaan para pejabat. Di saat kekayaan pejabat lain dikabarkan bertambah miliaran rupiah, justru harta Sandiaga Uno malah berkurang setelah jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kurangnya nggak tanggung-tanggung, mencapai Rp1,2 triliun. Meski kantongnya tekor, politisi Gerindra ini patut bersyukur juga, karena makin kesohor. Namanya pun sering masuk lima besar survei-survei Capres 2024.

Sandi -sapaan akrab Sandiaga Uno- menjadi salah satu menteri terkaya di Kabinet Indonesia Maju. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2020 yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sandi memiliki kekayaan sebesar Rp3,81 triliun. Baca Juga: Tajir Melintir! Jadi Menteri Jokowi Paling Kaya Raya, Sandiaga Uno Kuasai Semua Perusahaan Ini

Jumlah kekayaan tersebut turun dibandingkan LHKPN saat Sandi mencalonkan diri menjadi wakil presidennya Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, hartanya mencapai Rp5,09 triliun. Ini artinya, selama menjadi menteri, harta Sandi malah turun Rp1,2 triliun. Baca Juga: Harta Kekayaan 27 Pembantu Jokowi Makin Menggunung, Bekas Partnernya Prabowo Naik Rp481 M

Dalam laporan kekayaan terbarunya, Sandi memiliki 18 tanah dan bangunan senilai Rp208,94 miliar. Tiga bangunan di antaranya bertengger di Amerika Serikat. Meski kaya, mobil yang ada di garasi Sandi, terbilang biasa. Karena hanya ada Nissan Grand Livina keluaran 2013, dan Nissan X-Trail keluaran 2015, yang ditaksir nilainya Rp295 juta. 

Pengusaha kelahiran 52 tahun silam itu juga mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp3,2 miliar. Sandi juga memiliki surat berharga senilai Rp3,11 triliun. Tecatat, Sandi mempunyai kas dan setara kas senilai Rp629,21 miliar. Lalu, harta lainnya senilai Rp43,34 miliar.

Berbanding terbalik dengan kondisi kekayaannya, tren popularitas Sandi makin melejit. Sebab, sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dia rajin terjun langsung ke daerah-daerah. Alhasil, elektabilitasnya naik terus. Dia pun langganan masuk lima besar Capres 2024 dengan elektabilitas tinggi.

Misalnya, saja di survei Lembaga Indikator Politik besutan Burhanudin Muhtadi. Survei yang dirilis 25 Agustus lalu menempatkan Sandi di posisi lima besar Capres 2024. Dia memiliki elektabilitas 5,4 persen. Berada di bawah posisi Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.

Di survei Capres LSI Denny JA, Sandi juga masuk jajaran lima besar Capres dengan elektabilitas tinggi. Dalam survei yang dirilis 17 Juni 2021 lalu, Sandi berada di posisi empat dengan elektabilitas 7,6 persen. Di bawah Prabowo, Ganjar dan Anies.

Sandi juga masuk dalam posisi lima sebagai capres 2024 dalam survei Parameter Politik Indonesia yang diumumkan 5 Juni 2021 lalu. Elektabilitas Sandi di angka 7,5 persen. Di bawah Prabowo, Ganjar, Anies, dan AHY.

Bagaimana tanggapan Sandi soal kekayaannya yang melorot? Sampai tadi malam, Sandi belum berkomentar sedikit pun.

Sementara Jubirnya, Kawendra Lukistian mengatakan, harta kekayaan Sandi bukan tergerus saat jadi menteri, tapi sejak masuk ke dunia politik tahun 2015 lalu. “Dia menarik diri dari jabatan di puluhan perusahaannya, dan dia serahkan kepada profesional,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini, tadi malam.

Kawendra menganggap, berkurangnya harta Sandi merupakan risiko dari seorang yang memiliki usaha dengan kapasitas besar di tengah pandemi. Suka tidak suka, pasti sangat berdampak.

“Apalagi, Sandi juga tak pernah berhenti membantu masyarakat yang membutuhkan. Tidak sedikit uang yang dikeluarkan berasal dari kantong pribadinya,” katanya.

Terkait dengan makin populernya Sandi sejak jadi menteri, Kawendra menyebut, sebagai hal yang wajar dan perlu disyukuri. Artinya, program di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang selama ini dilakukan sesuai arahan presiden memberi manfaat bagi masyarakat.

“Terlebih pesan ketua umum partai kami, Pak Prabowo, untuk terus berada di tengah masyarakat,” tutur Kawendra.

Lalu apa penilaian pengamat? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap lumrah setiap orang yang menjabat di pemerintahan, hartanya berkurang. Karena waktunya habis, dan penghasilannya menjadi tetap.

“Apalagi Sandi, yang dulunya pengusaha kakap. Tentu akan sangat mencolok pengurangan hartanya,” katanya.

Soal kepopuleran Sandi, Dedi menilai, tak lepas dari Pilpres 2019. Saat itu, hanya ada dua pasang Capres: Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi yang secara otomotis membuat mereka terkenal di masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: