Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh.. Aduh, Pengamat Sampai Sebel sama Pasukan AHY: Kok Bisa Brutal sama Sesepuh Demokrat

Duh.. Aduh, Pengamat Sampai Sebel sama Pasukan AHY: Kok Bisa Brutal sama Sesepuh Demokrat Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/

Menurut Saiful, selain para pendiri dan sesepuh partai, acara tasyakuran itu juga  menghadirkan para akademisi. Salah satu acara yang dijadwalkan, mereka akan memutar video sejarah berdirinya Partai Demokrat dan riwayat masuknya SBY ke partai tersebut. Acara itu bahkan digelar dengan peserta terbatas, dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. 

“Para pendiri tidak ingin mewariskan sejarah sesat pendirian Partai Demokrat yang telah dimanipulasi,” kata Saiful.

Manipulasi itu, menurut dia tidak  terbatas pada tanggal ulang tahun partai, tetapi juga nama- nama pendiri partai dari 99 orang menjadi hanya dua orang. “Ada pula dengan cara memasukkan nama SBY sebagai pendiri partai. Padahal, di akte pendirian tidak pernah ada nama SBY sama sekali. Ini jelas tindakan yang tidak terpuji, tidak beretika, tidak beradab dan tidak mempraktekkan demokrasi yang sehat,” kata dia. 

Saiful menunjuk beberapa tindakan yang menurutnya jauh dari terpuji, seperti berteriak-teriak beringas menyuruh panitia membubarkan acara tersebut. “Sama sekali tak memberi muka kepada para sesepuh pendiri Partai Demokrat yang sejatinya mereka kenal. Mereka juga mencabuti semua atribut di sekitar lokasi acara,” kata Saiful.

Untunglah, kata dia, korps Polisi yang ada di sana sangat tanggap menangani masalah, hingga pertikaian kedua belah pihak itu tidak sampai menimbulkan jatuhnya korban.

Becermin dari peristiwa itu, Saiful menyarankan agar AHY mengambil pelajaran. “Sebagai politisi pemula, AHY harusnya banyak belajar dari para senior bagaimana mengelola konflik internal partai tanpa harus melakukan fitnah,” kata Saiful. Dia juga bernasihat agar AHY tahu  cara menghormati para sesepuh pendiri partainya, hingga ketika mereka mau mengadakan acara haul dan renungan berdirinya partai, tidak justru mengerahkan gerombolan massa seperti kelompok preman yang kurang berpendidikan. 

Sementara itu, pengurus DPP Partai Demokrat KLB Deli Serdang, HM Darmizal, mengatakan, sulit untuk memungkiri bahwa Parai Demokrat telah membesarkan SBY, hingga  menjadikannya presiden Indonesia dua periode. Sayangnya, kata Darmizal, SBY telah bertindak tiranik dengan secara tidak langsung mewariskan jabatan yang sama kepada anak sulungnya tanpa mekanisme yang benar pada Kongres Maret 2020. 

“Itu untuk menguasai partai agar sepenuhnya menjadi milik keluarga bergaya tirani. Bahkan, SBY tanpa sungkan mendaftarkan partai ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham sebagai properti pribadi,” kata dia.  

Menurut Darmizal, kegiatan HUT di Tangerang, Banten, murni kegiatan pendiri partai guna meluruskan sejarah. 

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, penanggung jawab acara di Tangerang, Hencky Luntungan, menyebut acara tersebut hanyalah dan perayaan HUT yang dihadiri pendiri Partai Demokrat. Karena itu, ia merasa acaranya tidak memerlukan izin ataupun pemberitahuan kepada pihak Kepolisian.

"Ini acara haul pendiri Partai Demokrat sekitar 30 orang. Jadi tidak perlu izin, Ini HUT XX, dan kami pendiri Partai Demokrat bereuni,”kata Hencky. Ia juga menolak disebut loyalis Partai Demokrat kubu Ketua Umum Moeldoko. 

"Nggak, nggak begitu. Itu hoaks,” kata dia.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: