Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Konsumsi Garam, Ini Alternatif Penggantinya

Kurangi Konsumsi Garam, Ini Alternatif Penggantinya Kredit Foto: Pexels/Artem Beliaikin
Warta Ekonomi -

Sebagian orang harus mengurangi asupan garam harian karena berbagai alasan kesehatan, seperti penyakit hipertensi dan penyakit jantung.

Baca Juga: Waspada! Pria Pengidap Hipertensi Lebih Berisiko Terkena Alzheimer

Ada beragam cara yang bisa kamu lakukan untuk mengontrol penggunaan garam, di antaranya mengganti garam dengan rempah dan mengurangi saus, kecap, dan sambal yang ternyata menggunakan komposisi garam dalam proses pembuatannya.

Hal itu dikatakan Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, ketika mengisi webinar "NutriClass". Aldis menyarankan menambahkan rempah-rempah dalam masakan, bawang putih untuk beberapa jenis masakan dan jamur-jamuran.

Lalu, diimbangin dengan mengonsumsi makanan segar, seperti buah dan sayur atau memilih produk rendah garam.

Baca Juga: Ngeri! Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam

Rempah-rempah bisa membantu menambah cita rasa tanpa harus menambahkan banyak garam. Sementara jamur memiliki MSG alami sehingga bisa menjadi pilihan kamu menambahkan rasa gurih ke dalam makanan.

Aldis mengatakan, batas maksimal asupan garam per hari setiap orang yakni lima gram atau setara dengan satu sendok teh. Jika berlebihan, berisiko menyebabkan tekanan darah terganggu dan salah satunya berujung hipertensi.

"Garam dibatasi karena berhubungan dengan tekanan darah melebihi batas normal. Garam bisa membuat darah banyak air, tekanan darah akan makin tinggi," ujar Aldis di webinar  "NutriClass" via daring, dikutip pada Senin, (13/9).

Anjuran mengontrol asupan garam khususnya untuk mereka yang tinggal di kawasan Asia termasuk Indonesia, berhubungan dengan kecenderungan kebiasaan orang-orang di wilayah ini yang mengonsumsi garam lebih dari enam gram.

Baca Juga: Inggris Akan Memulai Uji Coba Tes Darah untuk Mendeteksi 50 Jenis Kanker

Data dari British Medical Journal pada tahun 2009 memperlihatkan, orang di Asia mengonsumsi garam mencapai lebih dari 12 gram per hari.

Menurut data dari Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, mengemukakan bahwa 72-76 persen konsumsi garam orang Asia berasal dari penambahan garam saat memasak dan makan.

Misalnya, nasi goreng telur mengandung satu sendok teh garam. Lalu, hidangan bento teriyaki memiliki 2/3 sendok teh garam per porsinya.

Sedangkan, setiap tiga potong sosis mengandung satu sendok teh garam. Sementara itu, bakso satu porsi umumnya memiliki satu sendok teh garam.

Baca Juga: Berkaitan dengan Sel Tubuh, Apa yang Membedakan Antara Sel Kanker dan Sel Normal?

Makanan lainnya, seperti hamburger bisa mengandung 1/3 sendok teh garam. Lalu, keripik mengandung 1/4 sendok teh garam per genggam tangan. Sementara itu, setiap empat potong nugget ayam bisa memiliki 1/4 sendok teh garam.[]

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: