Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat Tokopedia Nyam, Produk Dendeng Lokal Berhasil Tingkatkan Omzet Hingga 70%

Lewat Tokopedia Nyam, Produk Dendeng Lokal Berhasil Tingkatkan Omzet Hingga 70% Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi mempermudah masyarakat menemukan berbagai produk kebutuhan dari penjual terdekat hingga menciptakan peluang dari berbagai daerah, Tokopedia terus menggencarkan inisiatif hyperlocal. Salah satu wujud inisiatif ini adalah kolaborasi dengan pegiat UMKM Bandung di kategori makanan dan minuman melalui kampanye Tokopedia Nyam Bandung.

"Kehadiran Tokopedia Nyam telah mendorong kenaikan drastis pada transaksi kategori makanan dan minuman terutama di tengah pandemi. Madu, batagor kuah, pisang bolen, serta camilan khas Bandung seperti seblak menjadi beberapa produk di Tokopedia Nyam Bandung paling diburu masyarakat," ujar Head of Category Development Tokopedia, Pranidhana Mahardhika.

Baca Juga: Survei Jakpat: Tokopedia e-Commerce Paling Populer di Konsumen Digital Indonesia

Kylafood dan Dendeng Kukuruyuk adalah contoh UMKM Bandung di kategori makanan dan minuman yang terus beradaptasi di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi, salah satunya dengan bergabung dalam kampanye Tokopedia Nyam Bandung.

Dendeng Kukuruyuk, Bawa Cita Rasa Internasional ke Pasar Lokal

Berawal dari keinginan untuk membuktikan kelezatan dendeng buatan sang ibunda yang berbeda dengan dendeng lain pada umumnya, Novi, Pemilik Usaha Dendeng Kukuruyuk menjadikan resep dendeng keluarga sebagai peluang usaha yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

"Produk kami terinspirasi dari dendeng Singapura yang kebanyakan non-halal, tetapi dendeng yang kami miliki ini dibuat khusus dengan bahan-bahan yang halal agar sesuai dengan tradisi, selera, dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami menggunakan daging ayam asli sebagai bahan utama dan dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak terlebih dahulu," jelas Novi.

Novi memulai usaha Dendeng Kukuruyuk dengan mengikuti bazar-bazar di sejumlah tempat dan bergabung dengan Tokopedia pada 2019. Namun, sejak PPKM, omzet Dendeng Kukuruyuk menurun drastis sehingga Novi memutuskan untuk bergabung dengan kampanye Tokopedia Nyam.

"Selama pandemi, 60% penjualan kami berasal dari Tokopedia. Setelah dua bulan mengikuti kampanye Tokopedia Nyam, masyarakat dari Aceh hingga Papua dapat dengan mudah menemukan produk Dendeng Kukuruyuk. Kampanye ini membantu omzet kami meningkat," ungkap Novi.

Dimulai hanya dari dua varian camilan khas Jawa Barat, kini Kylafood memiliki lebih dari 40 varian camilan tradisional khas berbagai daerah yang sering dicari oleh masyarakat.

Galih Ruslan, Pemilik Usaha Kylafood, mengungkapkan dua produk favorit yang paling laris adalah seblak original dan batagor kuah, "Saat awal pandemi, produk kami laku keras. Omzet melonjak sebesar 40% dibandingkan tahun sebelumnya."

Lonjakan transaksi tersebut membuat Galih harus menambah karyawan. Ia bekerja sama dengan Ketua RW setempat untuk merekrut karyawan tetap maupun paruh waktu. Galih juga memantapkan diri untuk mengembangkan terus bisnisnya lewat kanal online.

"Agar tetap relevan dengan perkembangan zaman khususnya di tengah pandemi, pemanfaatan platform digital seperti Tokopedia kini sudah menjadi sebuah keniscayaan bagi pegiat UMKM yang ingin mempertahankan bisnis," jelas Galih. Ia pun mengaku, "Berkat kampanye Tokopedia Nyam, omzet kami meningkat hingga 70%."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: