Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasio Utang Luar Negeri RI Turun Jadi 36,6% Terhadap PDB

Rasio Utang Luar Negeri RI Turun Jadi 36,6% Terhadap PDB Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2021 tercatat naik. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN Indonesia pada Juli 2021 sebesar US$415,17 miliar. Posisi utangluar negeri Juli ini lebih besar dibandingkan dengan Juli 2020 yang sebesar US$408,64 miliar.

Dengan besaran ULN Indonesia ini, rasio utang produk domestik bruto (PDB) pada Juli 2021 sebesar 36,6% atau turun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 37,5%.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono memerinci dari posisi utang luar negeri tersebut, utang pemerintah dan Bank Indonesia mencapai US$ 205,9 miliar dan utang luar negeri swasta mencapai US$207 miliar.

"Pertumbuhan utang luar negeri Indonesia pada akhir Juli 2021 sebesar 1,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2% (yoy). Terutama dipengaruhi perlambatan pertumbuhan utang luar negeri pemerintah," kata Erwin di Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Utang luar negeri pemerintah pada Juli 2021 mencapai US$205,9 miliar atau tumbuh 3,5% yoy. Pertumbuhannya melambat dari pertumbuhan bulan Juni 2021 yang sebesar 4,3% yoy. Perkembangan ini disebabkan oleh penurunan posisi Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan pembayaran neto pinjaman bilateral.

Menurut pandangan BI, utang luar negeri pemerintah tetap dikelola secara kredibel dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas. Sementara utang luar negeri swasta di periode Juli 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1% yoy, setelah mengalami kontraksi sebesar 0,2% yoy pada Juni 2021.

Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% yoy, meski melambat dari 1,7% yoy pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 5,1% yoy, lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,9% yoy. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: