Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Regulasi terkait Covid-19 Pada Sektor Transportasi Dinilai Masih Memiliki Banyak Kendala

Regulasi terkait Covid-19 Pada Sektor Transportasi Dinilai Masih Memiliki Banyak Kendala Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat transportasi Alvin Lie menilai regulasi terkait Covid-19 pada sektor transportasi masih memiliki banyak kendala. Salah satunya penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang ia nilai masih belum optimal, khususnya di wilayah bandara.

Penilaiannya tersebut dilandaskan hasil tes Covid-19 para calon penumpang pesawat membutuhkan waktu untuk bisa diakses melalui aplikasi. Hal ini membuat masih banyak calon penumpang yang melakukan verifikasi manual di bandara.

Baca Juga: Herbal Terapi Pasien Ampuh Sembuhkan Covid-19? Ini Jawaban BPOM

"Hal-hal seperti ini masih perlu ditingkatkan agar tidak hanya membuat perjalanan ini lebih lancar tapi juga memudahkan pelacakan jika terjadi penularan," kata Alvin dalam dialog virtual, Rabu (15/9/2021).

Kemudian, terkait tes PCR itu sendiri, Alvin memandang kebijakan tersebut acap kali menyulitkan calon penumpang. Calon penumpang umumnya mengeluhkan biaya tes PCR yang terkadang lebih besar dibanding harga tiket pesawat serta hasil tes PCR yang cukup lama keluar.

"Hasil tes juga banyak yang baru keluar setelah tiga hari, padahal masa berlaku tes hanya 2x24 jam sejak sampel diambil. Kalau begini jadi serba sulit," ujarnya.

Selain kendala di jalur udara, Alvin juga melihat masih ada kendala di transportasi jalur darat. Misalnya, lemahnya pengawasan dan keamanan transportasi darat yang disebabkan jumlah petugas jauh lebih sedikit dibanding armada transportasi.

Terlebih, tidak ada aturan larangan makan dan minum pada transportasi jalur darat. Padahal, aktivitas ini meningkatkan potensi penularan virus Covid-19.

"Alat pengaman di dalam angkutan darat ini tidak sebaik di udara, bahkan pengawasannya juga relatif longgar. Di sinilah yang saya khawatirkan justru berpotensi tinggi dalam menularkan Covid-19," terangnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: