Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Diabetes Melitus? Bagaimana Pencegahan dan Pengobatannya?

Apa Itu Diabetes Melitus? Bagaimana Pencegahan dan Pengobatannya? Kredit Foto: Pexels/PhotoMIX Company
Warta Ekonomi, Jakarta -

Diabetes Mellitus adalah suatu kelainan dimana kadar gula dalam darah meningkat. Dokter sering menggunakan nama lengkap diabetes mellitus, bukan diabetes saja, untuk membedakan gangguan ini dari diabetes lainnya.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

mengutip laman ncbi.nlm.nih.gov, Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik, yang melibatkan peningkatan kadar glukosa darah yang tidak tepat. DM memiliki beberapa kategori, termasuk tipe 1, tipe 2, diabetes onset dewasa muda (MODY), diabetes gestasional, diabetes neonatal, dan penyebab sekunder karena endokrinopati, penggunaan steroid, dll.

Subtipe utama DM adalah diabetes tipe 1 mellitus (T1DM) dan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM), yang secara klasik disebabkan oleh gangguan sekresi insulin (T1DM) dan/atau tindakan (T2DM). T1DM hadir pada anak-anak atau remaja, sedangkan T2DM diperkirakan mempengaruhi orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang mengalami hiperglikemia berkepanjangan karena gaya hidup dan pilihan diet yang buruk.

Patogenesis DMT1 dan DMT2 sangat berbeda, oleh karena itu setiap jenis memiliki etiologi, presentasi, dan pengobatan yang berbeda.

Pengobatan dan Pencegahan

Melansir laman MSD Manuals, diet (pola makan), olahraga, dan pendidikan (edukasi) adalah landasan pengobatan diabetes dan sering kali menjadi rekomendasi pertama bagi penderita diabetes ringan. Penurunan berat badan penting bagi orang yang kelebihan berat badan.

Orang yang terus mengalami peningkatan kadar glukosa darah meskipun ada perubahan gaya hidup, atau memiliki kadar glukosa darah yang sangat tinggi dan orang dengan diabetes tipe juga memerlukan obat-obatan.

Karena komplikasi lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang jika penderita diabetes secara ketat mengontrol kadar glukosa darah mereka, tujuan pengobatan diabetes adalah menjaga kadar glukosa darah sedekat mungkin dengan kisaran normal.

Baca Juga: Dua Hal Ini Bisa Mencegah Risiko Terkena Sakit Gusi

Pengobatan tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi yang dapat berkontribusi pada masalah sirkulasi, dapat membantu mencegah beberapa komplikasi diabetes juga.

Aspirin dosis rendah yang diminum setiap hari dianjurkan pada orang dengan faktor risiko penyakit jantung. Semua penderita diabetes yang berusia antara 40 dan 75 tahun diberikan statin (obat untuk menurunkan kadar kolesterol) terlepas dari kadar kolesterolnya. Orang yang lebih muda dari 40 atau lebih tua dari 75 tahun dan dengan peningkatan risiko penyakit jantung juga harus mengonsumsi statin.

Baca Juga: Ini Sebab dan Tanda Tubuh yang Mengalami Gagal Ginjal

Akan sangat membantu bagi penderita diabetes untuk membawa atau memakai tanda pengenal medis (seperti gelang atau label) untuk memperingatkan praktisi perawatan kesehatan akan adanya diabetes. Informasi ini memungkinkan praktisi perawatan kesehatan untuk memulai pengobatan yang menyelamatkan jiwa dengan cepat, terutama dalam kasus cedera atau perubahan status mental.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: