Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Thohir Minta Lahan Bekas Tambang Jadi Pertanian Rakyat

Erick Thohir Minta Lahan Bekas Tambang Jadi Pertanian Rakyat Kredit Foto: Kementerian BUMN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta lahan bekas tambang yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dimanfaatkan sebagai lahan pertanian rakyat. Salah satu upaya untuk mewujudkan tersebut melalui program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero).

Saat ini, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyaksikan pelaksanaan program Makmur di lahan bekas tambang di Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Komoditas yang akan di tanam adalah singkong.

"Pak Erick Thohir meminta bagaimana lahan-lahan di Belitung itu bisa dimanfaatkan pertanian," kata Arya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (18/9/2021). 

Baca Juga: Instruksikan BUMN Lakukan Kolaborasi dengan UMKM, Erick Thohir: UMKM Bukan Saingan!

Pemanfaatan lahan bekas tambang ini, dikatakan Arya juga mampu mengalihkan para penambang ilegal menjadi petani. Apalagi melalui program Makmur Pupuk Indonesia, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga penghasilan petani.

Dengan begitu, para petani yang mengikuti program Makmur ini mendapat banyak manfaat mulai dari pendanaan hingga kepastian penyerapan hasil panen ke depannya.

"Jadi ini satu sistem, program Makmur yang bikin ekosistem terjamin bagi para petani. Jadi mereka tanam tahu ada offtakernya, itu sangat bagus dan pendanaannya dari pemerintah," kata Arya.

Program Makmur Pupuk Indonesia akan dilaksanakan di atas lahan seluas 89 hektar di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program ini tersebar di 4 desa, yaitu Burong Mandi, Kecamatan Damar, Desa Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, Desa Bentaian Jaya, Kecamatan Manggar, dan Desa Kelubi, Kecamatan Manggar.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Sudah Salurkan 4,73 Juta Ton Pupuk Subsidi

Sebanyak 4 desa ini berada di satu Kabupaten, yaitu Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung. Adapun rincian luas tanam program Makmur di masing-masing desa yaitu Burong Mandi seluas 13 hektar, Buding seluas 26 hektar, Bentaian Jaya seluas 10 hektar, dan Kelubi seluas 40 hektare. Program Makmur di sini melibatkan 45 petani yang tergabung dalam kelompok tani Astrada, Aik Tukal, Bunud Jaya, dan Jaya Bambu.

Adapun di atas lahan seluas 89 hektar ini akan ditanami sebanyak 890.000 batang singkong, dengan jarak tanam 1x1 meter. Panen perdana program Makmur di Kabupaten Belitung Timur ini ditargetkan pada Juni, Juli, dan Agustus 2022.

Program Makmur telah diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare. Adapun, komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektar dan melibatkan 28.884 petani.

Pupuk Indonesia menargetkan pada tahun 2022, total luasan tanam Program Makmur seluas 250 ribu ha di seluruh Indonesia dengan penjualan pupuk non subsidi diharapkan bisa mencapai 125 ribu ton. Target luasan hingga tahun 2024 diharapkan bisa dicapai 4 juta ha dengan jumlah petani yang terlibat mencapai 4 juta orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: