Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Denny Siregar Bilang Enggak Heran Letjen Dudung Diserang: Gara-Gara FPI dan Habib Rizieq...

Denny Siregar Bilang Enggak Heran Letjen Dudung Diserang: Gara-Gara FPI dan Habib Rizieq... Kredit Foto: Instagram Denny Siregar

"Karena keberanian beliaulah, maka masyarakat berani melawan kelompok garis keras itu. Dan kebencian mereka terhadap Letjen Dudung pasti tidak akan pudar. Mereka takut jika beliau kelak jadi Panglima TNI, maka gerakan kelompok radikal akan semakin sulit," ucapnya.

Sebelumnya, Dudung menjelaskan bahwa pernyataan tentang semua agama sama di mata Tuhan ditujukan untuk internal Kostrad. Tujuannya agar para prajurit mengedepankan toleransi antar umat beragama.

Baca Juga: Anak Buah Habib Rizieq Ngegas Terus Nih ke Letjan Dudung: Salah Kaprah atau Sengaja Buat Kegaduhan?

"Ucapan saya di markas Yonzipur 9/Para, Divif 1 Kostrad, Bandung, Senin (13/9/2021), semata-mata untuk menjaga toleransi antar-umat beragama. Sekaligus  menciptakan kerukunan antar-umat beragama demi soliditas anggota Kostrad. Masing-masing pemeluk agama pasti meyakini agamanya benar dan diterima Tuhan. Oleh karena itulah, bisa disimpulkan dari masing-masing agama, bahwa semua agama 'di hadapan' Tuhan, semua benar," tutur Dudung.

Lebih jauh, Dudung mengaku pernyataan itu dibuat semata-mata untuk mencegah prajuritnya terpengaruh dengan pihak luar di dalam beribadah.

"Hal ini agar tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan. Kemudian menganggap agama tertentu paling benar. Sementara agama lainnya, salah," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bakmumin mengatakan klarifikasi yang dibuat Dudung masih mengganjal. Novel menginginkan adanya pernyataan minta maaf dari Letjen Dudung.

"Saya berharap Dudung menarik ucapannya dan meminta maaf kepada umat Islam umumnya dan MUI khususnya," kata Novel Bamukmin, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Pengamat Politik Bilang Banyak Dagelan Politik Jelang 2024: Salah Satunya Fenomena Novel Bamukmin

Dudung juga diminta membuat klarifikasi kembali internal Kostrad bahwa pernyataannya salah. Sebab, meski untuk internal Kostrad, tetap haram pluralisme.

"Umat Islam yang berada di Kostrad harus diselamatkan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: