Balas Politikus PDIP, Demokrat Bandingkan SBY-Jokowi: Cuma Bisa Turunkan Baliho Habib Rizieq?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, melontarkan balasan atas pernyataan Politikus PDIP Ruhut Sitompul. Sebelumnya, Ruhut diduga menyingung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pemberantasan radikalisme.

Menurut Herzaky, salah satu peninggalan SBY justru pembentukan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2010.

Baca Juga: Bekas Anjing Penjaga SBY Kasih Pesan Menohok, Hei Demokrat AHY dan Moeldoko, Dengerin Baik-Baik..

"SBY dan jajaran pemerintah juga berhasil menjaga keberagaman kehidupan yang majemuk di Tanah Air, baik dari segi agama, suku, dan etnis, dalam bingkai NKRI," ujar Herzaky dilansir GenPI.co, Senin (20/9).

Oleh sebab itu, kata Herzaky, SBY mendapatkan penghargaan sebagai negarawan dunia (World Statesman Award) dari Appeal of Conscience Foundation (ACF) pada 2013. "Ini merupakan wujud apresiasi dunia terhadap kerukunan umat beragama di Indonesia semasa era Pemerintahan SBY," katanya.

Menurut Herzaky, kehidupan keagamaan dan keberagaman di era SBY sangat menyejukkan. Lebih lanjut, Herzaky mempertanyakan apa yang telah diraih di era sekarang.

Ia pun menyindir sekaligus membandingkan pelumpuhan yang terjadi di era SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, rezim saat ini hanya mampu membubarkan FPI dan menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Ingat dengan Noordin M. Top dan Dr Azhari? Dua nama yang dulu membuat kita tidak bisa tidur tenang karena khawatir di daerah mana lagi yang bakal mereka dan timnya bom," ujar Herzaky mengingatkan Ruhut.

"Alhamdulillah, tokoh-tokoh teroris internasional berhasil ditangkap dan dilumpuhkan di era Bapak SBY," pungkas Herzaky.