Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suka Makan Kentang? Jangan Lupa Kulitnya Ikut Dimakan, Ini Manfaat Kesehatannya

Suka Makan Kentang? Jangan Lupa Kulitnya Ikut Dimakan, Ini Manfaat Kesehatannya Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Kentang adalah sayuran atau umbi-umbian yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan dari ujung rambut hingga kaki, namun yang belum banyak disadari kulitnya juga mempunyai beragam khasiat. Kentang sendiri terdiri dari protein, serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, seng, tembaga, mangan, selenium, vitamin C dan B serta folat.

Baca Juga: Apakah Normal Nyeri di Bagian Pusar saat Hamil?

Akan tetapi, para ahli mengatakan untuk tidak memakan kulit kentang yang terlihat hijau. Hal ini karena kentang merupakan umbi yang tumbuh di bawah tanah. Ketika terkena cahaya atau dingin lebih lama, mereka mulai memproduksi klorofil sebagai proses alami. 

Hal ini mengarah pada pembentukan solanin alkaloid yang memberikan rasa pahit pada kentang dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang lebih barnyak, dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan. Kentang juga mengandung sejumlah besar solanin yang tidak dapat dihancurkan dengan merebus tetapi bisa hilang dengan menggorengnya.

Baca Juga: Tidak Terkena Diabetes? Jangan Jemawa, Pre-Diabetes Selalu Mengintai!

Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan dari kulit kentang dilansir Boldsky pada Senin (20/9).

1. Baik untuk kesehatan jantung

Menurut sebuah penelitian, kulit kentang memiliki aktivitas penangkal radikal atau antioksidan yang kuat karena adanya dua senyawa fenolik dominan, asam klorogenat dan asam galat. Senyawa ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung yang baik dengan mengurangi kerusakan jantung akibat radikal bebas. Kulit kentang juga mengandung sejumlah besar potasium, yang merupakan elemen yang baik dalam mengatur tekanan darah dalam tubuh.

2. Memiliki sifat antibakteri dan antijamur

Kulit kentang memiliki senyawa antimikroba yang kuat terhadap berbagai infeksi bakteri dan jamur. Hal ini disebabkan adanya senyawa organik terpen dan flavonoid pada kulitnya. Setelah dikonsumsi, ini dapat membantu mencegah infeksi dan menjaga kesehatan seseorang. Selain itu, sifat bakteriostatik kulit kentang dianggap aman untuk digunakan dalam industri pengolahan makanan karena secara alami membantu melindungi terhadap patogen bawaan makanan dan membantu dalam pengawet makanan.

3. Membantu menyembuhkan luka

Studi mengatakan bahwa kulit kentang bertindak sebagai penyembuh luka alami dan dapat membantu menyembuhkan luka dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di area kulit yang terkena. Ia memiliki kemampuan untuk menginduksi penyembuhan kulit dengan mendorong pertumbuhan sel dan memberikan kekuatan tarik pada kulit yang terluka. Kulit kentang mudah didapat, tidak terlalu terasa sakit jika diaplikasikan dan lebih baik dari kain kasa.

4. Memiliki sifat antivirus

Kulit kentang tidak hanya memiliki sifat antibakteri dan antijamur, tetapi juga sifat antivirus terhadap virus enterik, virus manusia yang terutama ditularkan melalui rute fekal-oral, muntah, kontak langsung orang ke orang atau melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Asam klorogenik dan caffeic dalam kulitnya adalah senyawa fenolik utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antivirusnya.

5. Mencegah anemia

Menurut sebuah penelitian, kentang panggang (1,08 mg) dan kentang yang dimasak dengan microwave (1,24 mg) beserta kulitnya memberikan jumlah zat besi maksimum bagi tubuh. Penelitian lain menyebutkan bahwa kulit kentang mengandung 55 persen zat besi dari total kandungan zat besi umbi. Seperti kita ketahui bahwa zat besi merupakan komponen penting dalam menjaga produksi dan suplai sel darah merah dalam tubuh, konsumsi kulit kentang dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko penyakit terkait seperti anemia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: