Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Anies Baswedan Pembohong, Giring PSI Kena Sekakmat Natalius Pigai: Siapa Dia?

Sebut Anies Baswedan Pembohong, Giring PSI Kena Sekakmat Natalius Pigai: Siapa Dia? Kredit Foto: Akurat
Warta Ekonomi -

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mencibir Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha karena tidak sudi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden. Bahkan, Giring menyebut Anies Baswedan sebagai pembohong.

"Siapa itu Giring? Kita tidak kenal," tutur Natalius sebagaimana dikutip AKURAT.CO dari akun Twitter @NataliusPigai2, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Mas Anies Digarap KPK, NasDem Yakin Seyakinnya, KPK Bakal...

Natalius menegaskan, Anies tidak seperti yang disebutkan Giring. Dia menilai Anies sudah menjadi mesin politik dan mesin perubahan di Indonesia sejak mahasiswa.

"Anies sudah menjadi mesin politik dan mesin perubahan di negara ini sejak mahasiswa. Saya pernah satu panggung di Sumba; rakyat pernah lihat siapa yang punya magnet, kapasitas, kemampuan dan power di hadapan ribuan massa," tutur Natalius Pigai.

Sebelum itu, Rektor Universitas Ibnu Chaldun sekaligus sosiolog Musni Umar berharap Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menggunakan etika politik untuk meraih simpati publik. Musni berpesan kepada Giring Ganesha agar tidak menggunakan cara sensasional untuk mendulang elektabilitas demi memuluskan karier politik di Pilpres 2024.

"Sebagai bakal Capres 2024 yang sudah pasang baliho yang besar di berbagai sudut di Jakarta, terus saja pasang baliho. Jangan karena belum punya elektabilitas serang Anies," sindir Musni sebagaimana dikutip AKURAT.CO dari akun Twitter @musniumar, Selasa (21/9/2021).

Pernyataan itu disampaikan Musni untuk menyikapi berita media daring berjudul Giring: Jangan Sampai Indonesia Jatuh ke Tangan Pembohong Anies Baswedan. "Memang serang Anies bisa hadirkan simpati publik? Sebut Anies pembohong pidana," ujar Musni.

Giring lewat sebuah video yang ditayangkan di akun Twitter @psi_id menjelaskan, dalam krisis, seorang pemimpin adalah panglima yang mengambil tanggung jawab dan menyampaikan ke publik secara transparan.

"Gubernur Anies Baswedan bukanlah sebuah contoh orang yang bisa mengatasi krisis. Indikator utama dalam menilai kegagalan Gubernur Anies Baswedan adalah melihat bagaimana cara Gubernur DKI Jakarta membelanjakan uang rakyat selama pandemi," kata Giring.

Giring menuding Anies menggunakan APBD Jakarta untuk kepentingan sebagai calon presiden 2024. Sebab, Anies dinilai mengabaikan desakan masyarakat untuk membatalkan perhelatan Formula E pada 2022 mendatang.

"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi Covid-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.

"Uang Rp1 triliun dia keluarkan padahal rakyat terlantar tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," sambungnya. Tidak sampai itu, Giring menilai Anies tidak bisa mengatasi situasi. Giring menyebut Anies tidak memiliki dana untuk menangani pandemi Covid-19.

"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: