Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Retno Marsudi Ajak Menlu Turki Bahas Isu Afghanistan dan Myanmar

Menlu Retno Marsudi Ajak Menlu Turki Bahas Isu Afghanistan dan Myanmar Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu membahas isu Afghanistan dan Myanmar dalam pertemuan bilateral yang dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, pada Minggu (19/9/2021).

Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya, Selasa, menyatakan kedua menteri sepakat mengenai pentingnya komunitas internasional berkolaborasi guna memastikan perkembangan di Afghanistan berlangsung kondusif bagi perdamaian dunia.

Baca Juga: Menlu Retno: Indonesia Berdoa Afghanistan Bukan Sarang Organisasi Terorisme

Menteri Turki mendukung pesan dan harapan Indonesia yang telah disampaikan Menlu RI kepada Taliban yaitu pentingnya terus diupayakan pembentukan pemerintahan yang inklusif, pentingnya jaminan bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai tempat pembibitan dan pelatihan teroris, serta penghormatan terhadap hak-hak perempuan.

Sementara terkait isu Myanmar, Menlu Turki menyampaikan apresiasi dan dukungan atas peran aktif Indonesia dalam penyelesaian krisis di Myanmar.

“Situasi kemanusiaan yang memburuk di tengah pandemi COVID-19 menjadi sorotan utama kedua menteri. Pemberian bantuan kemanusiaan perlu didorong dan ditingkatkan, guna menyelamatkan penduduk Myanmar,” kata Kemlu RI.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno dan Menlu Cavusoglu juga membahas hubungan bilateral kedua negara yang semakin kuat, terutama dilihat dari peningkatan kerja sama ekonomi.

Nilai perdagangan Indonesia-Turki pada periode Januari-Juli 2021 tercatat sebesar 1,115 juta dolar AS (sekitar Rp15,9 miliar) atau meningkat 47,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, dibahas pula penyelesaian perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT-CEPA) yang diyakini kedua menteri akan menjadi instrumen penting dalam pencapaian perdagangan kedua negara menuju US$10 miliar (sekitar Rp142,6 triliun). 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: