Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku Penyerang Ulama di Batam Ngaku Komunis, PKS Bilang Ada Indikasi Teror

Pelaku Penyerang Ulama di Batam Ngaku Komunis, PKS Bilang Ada Indikasi Teror Kredit Foto: Twitter PKS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyerangan terhadap Ustaz Abu Syahid Chaniago di Batam, Kepulauan Riau mendapatkan kecaman dari umat muslim Indonesia.

Tim penyidik beralibi bahwa pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan saat melakukan penyerangan.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, mempertanyakan alasan penyidik dari pihak kepolisian. Yang mana, lebih mengedepankan pemeriksaan riwayat historis pelaku yang diklaim pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa, ketimbang mendahulukan proses pemeriksaan tindak pidana.

Terlebih, pelaku juga mengakui dirinya seorang komunis.

"Polisi perlu mendalami sisi ini (pengakuan komunis). Teka-teki terkait penyerangan yang selalu menyasar ustaz atau ulama juga harus diungkap selebar-lebarnya," ucap Bukhori lewat keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).

Politisi PKS ini melanjutkan, dirinya tidak menampik adanya indikasi teror oleh simpatisan komunis, sehingga berharap pemerintah tidak memandang kasus ini sebelah mata, karena serangan terhadap tokoh agama oleh kelompok komunis terbukti memiliki fakta historis dan benar adanya.

Dia menyatakan, pola kekerasan yang digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya sangat kentara atau memiliki ciri khas.

"Yatu menebar teror demi menyebarkan dan mengukuhkan kekuatan politik dan ideologi anti-agamanya di tengah masyarakat," tuturnya.

Demi menghindari spekulasi liar yang terus berkembang di publik, Bukhori mendesak kepolisian mengungkap kasus ini secara adil dan transparan. Karena baginya, kasus penyerangan yang menyasar tokoh agama dari umat Islam yang terus berulang telah mengusik ketenangan mereka.

"Suasana menjadi tegang karena hilangnya rasa aman dalam beribadah lantaran dihantui perasaan terancam," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga mendorong pemerintah untuk segera menghentikan upaya teror pada ulama maupun tokoh agama lainnya.

Insiden penyerangan yang terjadi kali ini, menurutnya, tidak hanya melukai fisik korban secara langsung, tetapi juga melukai perasaan umat Islam.

"Sebab itu polisi harus mengungkap kasus ini secara transparan semata-mata demi memenuhi rasa keadilan umat Islam," demikian Bukhori.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: