Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joe Biden: Amerika Donasikan 500 Juta Dosis Vaksin untuk Negara Miskin

Joe Biden: Amerika Donasikan 500 Juta Dosis Vaksin untuk Negara Miskin Kredit Foto: Getty Image/AFP
Warta Ekonomi, Washington -

Joe Biden telah mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menyumbangkan 500 juta vaksin Covid-19 tambahan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia. Dengan demikian, total sumbangan global Amerika menjadi lebih dari 1,1 miliar dosis.

Presiden AS, menguraikan rencana itu pada Rabu (22/9/2021) di pertemuan puncak virus corona virtual. Dalam acara itu, ia mendesak para pemimpin dunia untuk "berusaha besar" dalam mengatasi pandemi dan menutup kesenjangan vaksinasi dengan negara-negara miskin.

Baca Juga: Anak Tanpa Vaksin di Malaysia Boleh Masuk Sekolah, tapi Orang Tuanya Wajib...

“Amerika Serikat membeli setengah miliar dosis Pfizer lagi untuk disumbangkan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia,” katanya, dikutip laman The Guardian, Kamis (23/9/2021).

Biden menegaskan kembali janjinya bahwa “Amerika akan menjadi gudang vaksin, sebagaimana kami adalah gudang senjata demokrasi selama Perang Dunia II”.

“Ini adalah setengah miliar dosis lagi yang semuanya akan dikirimkan pada saat ini tahun depan. Dan itu membawa komitmen total kami dari vaksin yang disumbangkan ke lebih dari 1,1 miliar vaksin. Dengan kata lain, untuk setiap satu tembakan yang kami berikan hingga saat ini di Amerika, kami sekarang telah berkomitmen untuk melakukan tiga tembakan ke seluruh dunia,” jelas Biden.

Pertemuan di sela-sela sidang umum PBB menawarkan Biden kesempatan untuk menggunakan kekuatan lunak dan mendapatkan keunggulan dari saingan seperti China dalam “diplomasi vaksin”.

Pada bulan Juni Biden mengumumkan bahwa AS akan membeli dan menyumbangkan setengah miliar vaksin Pfizer ke 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah dan Uni Afrika melalui Covax, inisiatif vaksin global. Ini sudah mulai dikirim, meskipun tantangan logistik distribusi dan penyimpanan cukup besar.

Tetapi dia menambahkan dengan tajam, “kami membutuhkan negara-negara berpenghasilan tinggi lainnya untuk memberikan sumbangan dan janji vaksin ambisius mereka sendiri.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: