Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kedatangan Vaksin Tahap 78 & 79, Menlu: Kerja Sama Adalah Kunci Atasi Kesenjangan Vaksinasi di Dunia

Kedatangan Vaksin Tahap 78 & 79, Menlu: Kerja Sama Adalah Kunci Atasi Kesenjangan Vaksinasi di Dunia Kredit Foto: Kemenkominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia kembali menerima kedatangan 2 tahap vaksin Sinovac pada Jumat (24/9). Tahap 78 sejumlah 1 juta dosis vaksin donasi dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), sedangkan tahap 79 adalah 1 juta dosis vaksin donasi dari Sinovac.

Dengan demikian, secara total jumlah vaksin yang sudah hadir di Indonesia dalam bentuk bahan baku (bulk) dan jadi adalah 273,639,790 dosis.

Baca Juga: Terkuak Alasan Vaksinasi di Singapura Bukan Kewajiban, Ternyata Duo Produsen Vaksin Masih...

Dalam Keterangan Pers secara virtual, Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi menyampaikan keprihatinan dunia terkait adanya kesenjangan akses vaksin COVID-19, serta fakta bahwa dari lebih 6 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia, 80% di antaranya di high and upper-middle income countries (negara-negara berpenghasilan tinggi dan di atas menengah).

“Presiden RI di hadapan SMU (Sidang Majelis Umum, red.) PBB ke-76 juga mengangkat keprihatinan tersebut. Presiden mengatakan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika kita dapat mengatasi pandemi bersama. Dan pandemi hanya akan dapat diatasi jika kita dapat mempersempit ketimpangan akses terhadap vaksin,” ujar Menlu.

Menurut Menteri Retno, pesan yang sama disampaikan Presiden dalam KTT Global Summit to End COVID-19 Pandemic pada 22 September yang diinisiasi oleh Presiden Biden dari AS dan bertujuan untuk menggalang dukungan dan melakukan rencana aksi nyata, untuk mewujudkan ketersediaan tambahan tujuh miliar dosis vaksin pada akhir 2021 serta tujuh miliar dosis berikutnya pada pertengahan 2022.

Dalam konferensi tersebut, ujarnya, Presiden mengatakan ketimpangan vaksin antara negara harus diatasi melalui COVAX Facility, kerja sama dose-sharing, dan peningkatan akses yang merata terhadap vaksin.

“Politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Solidaritas dan kerjasama merupakan kunci untuk dunia keluar dari pandemi, pulih bersama,” tegas Menlu Retno. “Mesin diplomasi kita terus bekerja menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk agar kebutuhan vaksin kita tercukupi,” tambahnya.

Menyambut donasi vaksin yang diterima Pemerintah Indonesia, Menlu juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah RRT, perusahaan Sinovac dan juga Red Cross Society China dalam mendukung ketersediaan vaksin di tanah air.

Waktu yang sama, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian menyampaikan bahwa donasi vaksin tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah RRT bagi Indonesia dalam memerangi pandemi COVID-19, menyusul bantuan 120 ventilator, 400 oksigengenerator dan peralatan kesehatan lainnya pada Agustus lalu.

“Di bawah kepemimpinan kuat Presiden Joko Widodo serta kerja sama seluruh bangsa Indonesia, RRT percaya Indonesia akan segera dapat mengalahkan pandemi dan memulihkan perekonomian,” tutur Dubes Xiao Qian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: