Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Xi Jinping Tuntun China Balik ke Sosialisme Setelah Berpegang dalam Kapitalisme

Xi Jinping Tuntun China Balik ke Sosialisme Setelah Berpegang dalam Kapitalisme Kredit Foto: Getty Images

Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, Xi Jinping, tampaknya telah memutuskan bahwa konsep sosialisme itu tidak lagi dapat diterima.

Di bawah kepemimpinannya, Pemerintah China mulai mengembalikan komunisme ke partai komunis mereka, setidaknya sampai batas tertentu.

Baca Juga: Perkenalkan Cheng Wei, Pendiri Didi yang Sukses Usir Uber dari China, Kini Tengah Diamuk Xi Jinping!

Slogan barunya adalah "kemakmuran bersama".

Kata-kata ini belum benar-benar muncul di poster propaganda di jalanan kota-kota China. Tapi propaganda itu tidak lama lagi akan bergulir.

'Kemakmuran bersama' merupakan landasan dari apa yang dilakukan pemimpin China sekarang.

Pembatasan dalam kehidupan sehari-hari

Dengan target 'kemakmuran bersama', upaya pemerintah China menindak penghindaran pajak oleh orang-orang kaya menjadi lebih masuk akal.

Hal yang sama juga tampak pada kebijakan mereka melarang perusahaan kursus privat demi pendidikan yang lebih adil bagi seluruh warga.

Tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap sejumlah raksasa teknologi negara itu juga dapat dimaknai sebagai bagian dari rencana mencapai 'kemakmuran bersama'.

Jadi, apakah Xi Jinping benar-benar percaya pada gagasan proyek komunis ini?

Sulit untuk 100% yakin, tapi beberapa pengamat menyebut China tampaknya tengah menuju ke arah itu.

Sebagai perbandingan, dulu situasinya tidak terlihat seperti ini.

Xi tampaknya juga percaya bahwa rencana ini mendorong Partai Komunis kembali terlibat pada sebagian besar aspek kehidupan masyarakat sehari-hari.

Perubahan yang tidak dapat dilepaskan dari rencana redistribusi kekayaan seperti filosofi komunis itu dianggap sebagai satu-satunya cara realistis untuk mencapai yang perlu dilakukan.

Menganggap banyak anak kini gemar bermalas-malasan, menyia-nyiakan masa mudanya dengan bermain gim video, Partai Komunis China membatasi anak bermain gim video paling lama tiga jam.

Terhadap remaja yang mereka anggap diracuni kebiasaan mengidolakan figur konyol di televisi, mereka melarang anak laki-laki 'berpenampilan feminin' tampil di televisi.

Untuk ancaman bom waktu demografi, sekali lagi, Partai Komunis mengeluarkan 'solusi', yaitu kebijakan tiga anak untuk semua orang yang menikah.

Untuk urusan sepak bola, bioskop, musik, filsafat, bayi, bahasa, hingga sains, partai itu punya jawabannya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: