Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Sampaikan Kabar Buruk, Ada Bahaya Besar Mengancam

Luhut Sampaikan Kabar Buruk, Ada Bahaya Besar Mengancam Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap virus varian baru Covid-19 dari luar negeri. 

Dia mengaku Indonesia kini membatasi pintu masuk perjalanan internasional menuju ke tanah air.

Baca Juga: Kartu Sakti Luhut untuk Pidanakan Haris Azhar: Kami Siapkan Dokumen Rahasia!

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mengatakan pembatasan dilakukan untuk mencegah masuknya virus varian baru dari luar negeri.

Luhut Binsar mengakui risiko peningkatan kasus masih tinggi, salah satunya dari luar negeri lantaran masih tingginya kasus COVID-19 di negara tetangga.

"Kami juga tidak ingin lagi kecolongan lolosnya varian baru, seperti Mu dan Lambda, masuk ke Indonesia," ungkap Luhut Binsar dalam jumpa pers PPKM di Jakarta, Senin (20/9).

Luhut Binsar juga menjelaskan pemerintah memperketat proses karantina bagi warga negara asing maupun Indonesia yang datang dari luar negeri.

Dia memerinci khusus untuk pintu masuk udara hanya dibuka di Jakarta dan Manado.

Sementara itu, untuk laut hanya dibuka di Batam dan Tanjung Pinang.

"Jalur darat hanya dapat dibuka di Aruk, Entikong, Nunukan, dan Motaain," kata Luhut.

"Indonesia belajar dari peristiwa yang lalu di mana kita juga melakukan, mungkin, kesalahan. Kita tidak ingin mengulangi kesalahan itu lagi," imbuh Menko Marves.

Selain membatasi pintu masuk ke Indonesia, Luhut memastikan proses karantina juga dijalankan dengan ketat tanpa terkecuali.

Durasi karantina ditetapkan delapan hari dan disertai tes PCR tiga kali. Pemerintah juga meningkatkan kapasitas karantina dan testing, terutama di pintu masuk darat.

"TNI dan Polri akan ditugaskan untuk melakukan peningkatan pengawasan di jalur-jalur tikus, baik di darat maupun laut," kata tegas Luhut Binsar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: