Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadiri APEC WEF 2021, Menteri PPPA: Perempuan Berperan Dalam Pemulihan EKonomi Global

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga turut hadir mewakili Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri Forum Perempuan dan Ekonomi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC WEF) 2021, yang dilaksanakan secara virtual di Wellington, Selandia Baru. Dalam forum tersebut, Menteri Bintang menyatakan bahwa peran perempuan sangat penting dalam menggerakkan pemulihan ekonomi bangsa hingga perekonomian global. Karenanya, guna bangkit dari kondisi pandemi COVID19 saat ini, diperlukan adanya program pemulihan ekonomi yang responsif gender dan inklusif. “Para pemimpin negara dalam APEC Informal Leaders Retreat pada Juli lalu, telah menyoroti tanggung jawab bersama dalam menargetkan langkah-langkah untuk mendukung pemulihan inklusif di wilayah Asia-Pasifik, termasuk memperluas peluang perempuan agar dapat berpartisipasi penuh dalam proses pemulihan ekonomi global,” ujar Menteri Bintang, dalam keterangan resminya, Sabtu (25/9).

Ditambahkannya, saat ini hampir separuh dari 270,2 juta penduduk Indonesia adalah perempuan. Dari jumlah tersebut, 53,6 persen diantaranya merupakan penduduk dengan usia produktif. Di lain pihak, dari sekitar 65,4 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Indonesia, 90 persennya merupakan usaha mikro, dan lebih dari separuh jumlah tersebut dimiliki oleh perempuan. “Dari data dan fakta itu kita bisa melihat bahwa perempuan memiliki potensi sangat besar untuk menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi, termasuk di masa pandemi. Dengan menerapkan pendekatan responsif gender dalam kebijakan pemulihan ekonomi, maka akan terbangun perekonomian yang lebih baik, lebih kuat, lebih inklusif dan setara,” tutur Menteri Bintang.

Dengan pemahaman tersebut di atas, lanjut Menteri Bintang, pihaknya kini memprioriraskan program kerja dengan lebih menyasar pada kelompok perempuan rentan yang terdampak paling parah. Termasuk diantaranya para perempuan yang menjadi kepala keluarga, perempuan penyintas bencana, dan juga perempuan penyintas kekerasan. “Kami mendorong para perempuan tersebut untuk dapat mengubah bisnis konvensioanl mereka dengan mengadopsi cara digital, hal ini bertujuan demi keberlanjutan bisnis mereka. Upaya tersebut juga merupakan implementasi The La Roadmap for Women and Inclusive Growth 2019-2030, khususnya pada aksi utama, yaitu memberdayakan perempuan melalui peningkatan akses mereka terhadap permodalan dan pasar,” tegas Menteri Bintang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: