Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyat! Kaya Manfaat, Inilah 3 Jenis Beras Paling Sehat Menurut Ahli Gizi

Dahsyat! Kaya Manfaat, Inilah 3 Jenis Beras Paling Sehat Menurut Ahli Gizi Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi -

Beras merupakan salah satu pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Selain kaya akan karbohidrat, beras juga merupakan sumber nutrisi yang kaya serat dan bebas gluten secara alami.

Beras memiliki banyak jenis, dan para ahli telah mengklasifikasikan tiga beras yang dinilai paling sehat. Apa saja? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari laman Real Simple.

Baca Juga: Ngeri! Ini Dampak Kesehatan Turunan yang Parah Akibat Diabetes

1. Beras hitam

Meskipun terkadang lebih sulit ditemukan, beras hitam adalah bintang nutrisi nomor satu dalam varietas beras. Beras hitam tinggi serat dan nutrisi yang menurunkan kolesterol, meningkatkan pencernaan yang sehat, dan mencegah penyakit kronis.

Ahli Gizi bersertifikat di LA, Megan Roosevelt mengatakan, beras hitam telah terbukti memiliki tingkat antioksidan tertinggi dari semua varietas beras, sebagian besar karena kandungan anthocyanin yaitu anti-inflamasi yang memberikan warna keunguan pada biji-bijian serta flavonoid dan karotenoid.

2. Wild rice atau beras liar

Varietas ini termasuk jenis beras yang sangat sehat yang banya tumbuh di Amerika Utara. Seperti beras hitam, tingkat serat beras liar juga tinggi sehingga bisa membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol

"Beras liar juga dikemas dengan antioksidan penangkal penyakit dan vitamin C," kata Roosevelt.

3. Beras merah

Beras merah sudah cukup familiar dan mudah didapat di Indonesia. Beras merah adalah salah satu pilihan pati yang terbaik, dengan kandungan vitamin B, zinc dan magnesium yang tinggi.

"Beras merah juga kaya gandum utuh dan tinggi serat, yang membantu menstabilkan gula darah dan meningkatkan rasa kenyang," jelas Vikki Petersen, seorang dokter kedokteran fungsional dan ahli gizi klinis yang berbasis di California. 

Baca Juga: Bahaya! Duh… Kelompok Anti Vaksin Menyuarakan Penderita Covid-19 untuk ‘Menjauh’ dari ICU

Beras putih, sehatkah?

Di sisi lain, beras putih adalah varietas yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Namun sayangnya, beras putih tidak sesehat beras berwarna, karena telah diproses sedemikian rupa untuk mengupas kulit dan dedak. Proses itulah yang kemudian mengurangi nutrisi pada beras putih.

Karena itu, kata Roosevelt, banyak merek beras putih yang diperkaya secara artifisial dengan asam folat, kalsium, dan zat besi, yang sedikit meningkatkan manfaatnya.

Lalu perlukah khawatir dengan beras yang mengandung arsenik tinggi? Beras mengandung arsenik yang tinggi merupakan karsinogen yang diketahui berkontribusi terhadap tingkat kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit autoimun yang lebih tinggi. 

Beras berbiji pendek memiliki lebih sedikit arsenik daripada beras berbiji panjang. Sebuah studi dari Consumer Reports menemukan bahwa beras basmati merah dari California, India, dan Pakistan adalah beberapa sumber beras paling aman.

"Untuk orang dewasa, rekomendasinya adalah makan tidak lebih dari dua porsi per minggu, termasuk sirup beras dan tepung beras yang mungkin ada pada label beberapa makanan kemasan," Petersen memperingatkan. 

Baca Juga: Covid-19 Berdampak pada Penurunan Berat Badan dan Malnutrisi

Anda dapat mengurangi kandungan karsinogen dalam nasi dengan teknik memasak yang tepat. Petersen merekomendasikan untuk membersihkan beras terlebih dahulu sekitar lima kali dalam saringan. 

Kemudian, masak nasi seperti ketika membuat pasta:menggunakan rasio 10 banding 1 antara air dengan nasi, bukan 2 banding 1 seperti biasanya. Setelah nasi benar-benar matang, tiriskan dan bilas lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: