Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sanksi PDIP demi Cegah Konflik Internal Puan Vs Ganjar, Ini yang Diwanti-wanti Pengamat

Sanksi PDIP demi Cegah Konflik Internal Puan Vs Ganjar, Ini yang Diwanti-wanti Pengamat Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi -

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menduga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hendak mencegah potensi kontestasi di internal hingga melarang kader PDIP berbicara calon presiden dan calon wakil presiden.

Ada dua nama di internal PDIP yang disebut-sebut berpotensi maju di Pilpres 2024, salah satunya Puan Maharani. "Kita paham ada dua nama yang kuat, Ganjar dan Puan, agar tak terjadi potensi kontestasi di internal PDIP," kata Pangi.

Baca Juga: Ancaman PDIP Diduga Buat Ganjar Pranowo, Pengamat Sebut Bahaya Sambil Ungkit Nama Jokowi

Larangan untuk bicara capres dan cawapres itu tertuang dalam instruksi yang diteken Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada 11 Agustus lalu. Dalam instruksi itu, Megawati menegaskan AD/ART partai bahwa ketua umum bertugas, bertanggung jawab, dan berwenang serta mempunyai hak prerogatif untuk memutuskan calon presiden dan/atau calon wakil presiden.

"Agar semua kader berdisiplin untuk tidak memberikan tanggapan terkait calon presiden dan calon wakil presiden, pelanggaran atas ketentuan ini akan diberikan sanksi disiplin partai," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Pangi menilai instruksi itu tidak tepat. Menurut dia, kandidat-kandidat di internal PDIP mestinya sudah mulai bertanding untuk memompa elektoral masing-masing agar nantinya bisa mendapatkan tiket dari partai.

Pangi tak menampik ada anggapan terlalu dini bicara pencapresan pada saat ini. Namun, ia menilai partai mestinya memang jauh-jauh hari memperkenalkan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden kepada publik.

"Sebenarnya capres/cawapres harus jauh-jauh hari mulai diperkenalkan ke masyarakat supaya bisa kita kuliti dan tahu kapasitasnya," ujar Pangi.

Menurut Pangi, penting bagi masyarakat untuk bisa mengetahui isi pikiran dan gagasan para kandidat calon presiden agar tak ibarat membeli kucing dalam karung. Ia menganggap, instruksi Megawati itu membatasi ruang untuk memperkenalkan kandidat dari jauh-jauh hari ke masyarakat.

"Jangan sampai capres yang muncul di injury time atau last minute," ucap Pangi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: