Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manuver Luar Biasa Sandiaga Uno Disebut Politik Pencitraan, Bisa Berbahaya!

Manuver Luar Biasa Sandiaga Uno Disebut Politik Pencitraan, Bisa Berbahaya! Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menjadi salah satu Menteri Terpopuler di Media Digital 2021.

Aktivitas digital Sandiaga Uno memang telah dimulai jauh-jauh hari. Dia juga aktif di berbagai platform media sosial.

Baca Juga: Gerindra Sudah Pasti Usung Prabowo di Pilpres, Sandiaga Uno Jangan Banyak Berharap

Lewat Sandi Uno TV, dia tampil dengan konten yang banyak mengikuti era saat ini, salah satunya Podcast.

Pembahasannya pun tak melulu soal bisnis, tapi juga kadang mengangkat isu yang belakangan hangat muncul di masyarakat.

Namun konten podcast ini belakangan tak lagi muncul sejak Sandiaga menjabat Menteri.

Namun, tak semua unggahannya mendapat respons positif. Ada kalanya, unggahan Menparekraf ini justru menuai kontra, bahkan dianggap pencitraan semata.

Contoh saja pada Januari 2021 lalu, dia pernah menyebut anggota Komisi X DPR RI mayoritas tidur, sehingga tidak mengikutinya berolahraga dan melihat UMKM di GBK.

Unggahan tersebut pun akhirnya dihapus karena menuai banyak kritik yang salah satunya datang dari pengamat politik Ujang Komaruddin.

Ujang bahkan mengatakan agar Sandiaga Uno tidak sibuk melulu dengan media sosialnya.

"Saya menilai manuver Sandi itu tak lebih dari politik pencitraan," terangnya dikutip GenPI.co, Senin (27/9).

Dalam perspektif kinerja, Ujang menganggap hal itu bisa berbahaya bagi kemitraan Sandi dengan DPR RI.

"Politik pencitraan memang bisa berbahaya dan bisa menyinggung banyak orang. Apalagi ketika sudah dianggap mem-framing negatif pihak lain," Jelasnya.

Tak hanya itu, Ujang mengimbau Sandi dan para legislator menghargai kerja masing-masing saja.

“Sandi jangan offside dengan kerjanya. Dan DPR juga tak perlu baperan,” kata dia.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menganggap Sandi memang terbiasa aktif di media sosial.

Perlu ada pihak yang mengingatkan bahwa Sandi saat ini merupakan pejabat negara, bukan masyarakat sipil biasa.

"Mungkin kegemaran Sandi show up di media sosial menjadi alasan unggahannya tersebut," tuturnya.

Namun, lanjut dia, postingan terkait ajakan olahraga untuk Komisi X itu ‘offside’.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: