Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Elektabilitas Tinggi dan Punya Relawan, tapi Mas Ganjar Sulit Maju Capres

Meski Elektabilitas Tinggi dan Punya Relawan, tapi Mas Ganjar Sulit Maju Capres Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi satu-satunya kader PDIP yang punya elektabilitas tinggi. Dalam berbagai survei capres, Ganjar selalu menempati posisi tiga besar.

Elektabilitasnya kejar-kejaran dengan dua pesaing lainnya, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Disukai dan Dicintai, Rakyat Ingin Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024

Meski demikian, Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie menyebut kecil peluang Ganjar untuk bisa mendapatkan tiket dan duduk sebagai calon presiden 2024.

"Saya kira wajar tokoh siapa pun berada di singgasana dalam survei, tapi figur Ganjar saya lihat bakal terganjal pada pilpres 2024 mendatang," kata Jerry melalui sambungan telepon, Senin (27/9/2021).

Dia menyebut Ganjar akan terhalang partai pengusung. Berbeda dengan Prabowo atau Airlangga yang keduanya adalah ketua umum partai, Ganjar hanyalah kader biasa di PDIP.

"Kecenderungannya justru PDIP mencalonkan Puan Maharani, bukan Ganjar. Pengurus beberapa daerah sudah menyatakan Puan capres. Ada Jawa Timur, ada Sulawesi Utara. Dukungan DPC dan DPD tentu akan menjadi pertimbangan dalam menentukan capres yang diusung PDIP," ucapnya. 

Dikatakan Jerry, boleh saja dukungan relawan terhadap Ganjar mengalir deras tetapi hal tersebut tak bisa menjadi jaminan untuk Pilpres 2024. Kebiasaan Ganjar membuat kejutan di media sosial juga tetap tidak akan merubah posisi sulit di partainya yakni PDI Perjuangan.

"Gaya politik pencitraan dia masih kuat, sedangkan saat ini publik sudah bisa mengerti dengan model seperti bersepeda, foto selfie dan sebagainya," katanya.

Jerry juga menyinggung peluang koalisi PDIP dengan Gerindra di Pilpres 2024. Menurutnya, bisa saja PDIP mengusung Prabowo sebagai capres dan Puan menjadi cawapres.

"Nah ini terkait dengan perjanjian Batu Tulis yang pernah ditandatangani Megawati dan Prabowo. Jadi, perjanjian itu benar-benar perjanjian Batu Tulis, bukan perjanjian batu nisan," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: