Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Heboh Gatot Nurmantyo Sebut PKI di Tubuh TNI, Kostrad Jawab Alasan 'Hilangnya' Patung

Heboh Gatot Nurmantyo Sebut PKI di Tubuh TNI, Kostrad Jawab Alasan 'Hilangnya' Patung Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi -

Pernyataan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo soal Partai Komunis Indonesia (PKI) telah menyusup ke tubuh TNI bikin heboh.

"Sangat benar bahwa PKI sebagai organisasi sudah dibubarkan. Namun, fakta di Indonesia memperlihatkan PKI mudah melakukan pemberontakan," kata Gatot dalam diskusi bertajuk "TNI Vs PKI" yang digelar, Minggu (26/9).

Baca Juga: Ogah Tanggapi Gatot, Panglima TNI: Saya Tak Mau Berpolemik hal yang Ilmiah

Gatot Nurmantyo memutar sebuah klip pendek yang memperlihatkan Museum Dharma Bhakti di Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Museum itu berada di bekas ruang kerja Pangkostrad ketika peristiwa G30S/PKI terjadi, Mayjen Soeharto.

Di dalam museum itu tadinya terdapat diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965. Beberapa jam setelah enam jenderal dan seorang perwira muda TNI AD diculik anasir PKI yang ada di tubuh pasukan kawal pribadi presiden, Cakrabirawa.

Adegan yang digambarkan adalah saat Mayjen Soeharto menerima laporan dari Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo. Sementara, Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution yang selamat dari upaya penculikan PKI beberapa jam sebelumnya duduk tidak jauh dari Soeharto dan Sarwo Edhie.

Dalam slide berikutnya yang diperlihatkan Gatot Nurmantyo, patung ketiga tokoh penting di balik penumpasan G30S/PKI itu sudah tidak ada. "Jurang kehancuran itu telah ada di depan mata, baru saja terjadi, adalah di museum Kostrad," kata Gator Nurmantyo.

"Untuk menghilangkan gambaran sejarah (penumpasan G30S/PKI) tersebut sekarang (ketiga patung) telah dibongkar dan tidak ada lagi," sambungnya.

Gatot lalu mengajak prajurit TNI untuk agar membersihkan dari penyusupan maupun pengaruh yang dapat merusak jiwa juang dan bisa menyebabkan pengkhianatan.

Sementara itu, Kostrad membantah pernyataan Gatot Nurmantyo yang menuding menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad. Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana, menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad.

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana dalam keterangannya, Senin (27/9).

Menurut Kol Haryantana, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung Presiden Kedua RI Soeharto, Letjen TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution. Azmyn, menurut Haryantana, meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung untuk dapat menyerahkan patung-patung tersebut kepadanya.

"Patung itu yang membuat Letjen TNI (Purn) AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021, beliau meminta kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrahman untuk diserahkan patung tersebut," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: