Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penderita Diabetes Bisa Mencoba Aktivitas Fisik Sederhana Ini untuk Lebih Sehat

Penderita Diabetes Bisa Mencoba Aktivitas Fisik Sederhana Ini untuk Lebih Sehat Kredit Foto: GenPI
Warta Ekonomi -

Bila mengidap diabetes, janganlah malas untuk jalan kaki. Ada segudang manfaat yang bisa bikin gula darah jadi sangat terkendali. 

Menurut diabetes.co.uk, manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes termasuk menurunkan glukosa darah. Itu artinya, jalan kaki bisa meningkatkan kontrol diabetes.

Sebuah peneltiian yang melibatkan partisipan dengan diabetes tipe 1 meminta para partisipan tersebut jalan kaki selama 30 menit setelah makan.

Baca Juga: Berapa Banyak Jumlah Konsumsi Air Putih yang Dibutuhkan Penderita Diabetes?

Sementara sebagian partisipan makan jenis makanan yang sama tapi tidak aktif.

Hasilnya, partisipan yang jalan kaki setelah makan mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 4,5 mmol/l.

Namun partisipan yang tidak aktif mengalami peningkatan kadar glukosa sekitar 7 mmol/l setelah makan.

Puncak peningkatan kadar glukosa terjadi antara 1-1,5 jam setelah makan.

Melansir Harvard Health Publishing, ini manfaat jalan kaki untuk penderita diabetes.

1. Mengendalikan berat badan

Jalan kaki untuk penderita diabetes dapat membantu membakar kalori jika dilakukan secara teratur.

Berat badan terkontrol pada akhirnya dapat mengurangi risiko masalah kesehatan pada penderita diabetes.

2. Peningkatan kontrol glukosa

Menurut Verywell Health, olahraga, termasuk jalan kaki, membantu otot menyerap gula darah sehingga mencegahnya menumpuk di aliran darah.

Baca Juga: Waspada! Gestational Diabetes Meningkatkan Risiko ADHD pada Anak

Efek ini bisa bertahan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari, meskipun tidak permanen.

Itulah mengapa, penting melakukan jalan kaki teratur untuk kontrol glukosa darah yang berkelanjutan.

Olahraga, termasuk jalan kaki, dapat menurunkan nilai HbA1c sebesar 0,7 poin persentase pada penderita diabetes dari kelompok etnis berbeda, mengonsumsi obat berbeda, dan menjalani pola makan berbeda.

Perbaikan ini terjadi meskipun penderita diabetes tidak kehilangan berat badannya.

Adapun HbA1c, seperti dijelaskan Hello Sehat, adalah hemoglobin yang berikatan dengan glukosa atau hemo. Tes HbA1C untuk diagnosis diabetes dilakukan untuk mengetahui jumlah glukosa dalam darah secara rata-rata tiga bulan.

Semua bentuk olahraga, baik aerobik seperti jalan kaki, latihan ketahanan, atau melakukan keduanya, sama-sama baik untuk menurunkan nilai HbA1C pada penderita diabetes.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

3. Menurunkan risiko penyakit jantung

Penderita diabetes yang jalan kaki setidaknya dua jam dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung daripada penderita diabetes yang tidak bergerak aktif.

Sementara penderita diabetes yang berolahraga tiga hingga empat jam per minggu bisa menurunkan risikonya lebih signifikan lagi.

Wanita penderita diabetes yang menghabiskan sekitar empat jam per minggu untuk jalan kaki, atau olahraga berat bisa menurunkan risiko penyakit jantung 40 persen daripada mereka yang tidak melakukannya.

Manfaat tersebut bertahan bahkan setelah para peneliti menyesuaikan dengan faktor lain, termasuk Indeks Massa Tubuh (BMI), kebiasaan merokok, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

4. Menurunkan resistensi insulin

Latihan kekuatan dan aerobik membantu menurunkan resistensi insulin pada orang dewasa yang tidak banyak bergerak dan memiliki obesitas di bagian perut.

Baca Juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Sate? Ternyata Mengonsumsi Daging…

Mengombinasikan latihan kekuatan dan aerobik dapat memberikan manfaat lebih bagi penderita diabetes daripada hanya melakukan satu jenis olahraga saja. (*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: