Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alami Peningkatan Kasus Covid-19, Singapura Kembali Ketatkan Pembatasan

Alami Peningkatan Kasus Covid-19, Singapura Kembali Ketatkan Pembatasan Kredit Foto: Unsplash/Hu Chen
Warta Ekonomi, Jakarta -

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo mengungkapkan Singapura kembali melakukan pengetatan setelah mengalami peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini. Menurut Suryo, kasus Covid-19 di Singapura dalam 2 hari terakhir hampir mendekati angka 2.000 kasus.

"Di Singapura seminggu terakhir ini kasusnya di atas 1.000, bahkan dua hari lalu kasusnya sempat mencapai 1.939," kata Suryo dalam dialog virtual KPCPEN, Selasa (28/9/2021).

Baca Juga: Ingin Hidup Berdampingan, Tapi Covid-19 Singapura Bikin Pusing, Jutaan Orang di-Lockdown Lagi

Peningkatan ini jauh dari perkiraan Pemerintah Singapura yang memprediksi kasus Covid-19 hanya akan sampai angka 200, "Tapi tiba-tiba sampai 1.900," imbuhnya.

Lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini memicu kekhawatiran tiap rumah tangga di Singapura. Pasalnya, kata Suryo, kebanyakan rumah di Singapura berukuran kecil dengan anggota keluarga yang cukup banyak. Sementara, para orang tua di negeri Singa tersebut tidak mau melakukan vaksinasi karena merasa tidak akan bepergian ke luar negeri.

"Nah, kasus kematian di bulan September ini sudah menyamai kematian di bulan Agustus, sekitar 19 orang. Ini yang membuat kemudian ada semacam ketakutan dan orang berlomba-lomba untuk memeriksakan diri. Sekarang yang dilakukan Pemerintah Singapura, tidak semua harus pergi ke rumah sakit [untuk melakukan pemeriksaan], tapi bisa lakukan pemeriksaan di klinik," papar Suryo.

Secara keseluruhan, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit Singapura tidak lebih dari 1.000 orang, sedangkan yang dirawat di ruang ICU sekitar 30 orang.

"Tapi bagi Singapura, ini jumlah yang cukup besar. Karena itu mereka melakukan antisipasi mencoba menghindari jangan sampai kemudian kondisinya semakin mengalami pemburukan," ujarnya.

Untuk itu, Pemerintah Singapura kembali menerapkan pengetatan sejak Senin lalu. Pengetatan tersebut mencakup pemberlakuan kembali sistem work from home (WFH), anak sekolah kelas 1-5 diminta melakukan pembelajaran dari rumah selama dua minggu, makan di restoran dibatasi untuk dua orang, dan batas tamu yang diizinkan masuk ke rumah hanya dua orang per harinya.

"Dan orang itu harus sudah divaksinasi penuh. Vaksinasi penuh di Singapura itu adalah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua dan sudah 14 hari sejak disuntik vaksin kedua," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: