Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mudah! Lakukan Cara Sederhana Ini untuk Menentukan Termasuk Obesitas atau Tidak

Mudah! Lakukan Cara Sederhana Ini untuk Menentukan Termasuk Obesitas atau Tidak Kredit Foto: Rawpixel/Mckinsey
Warta Ekonomi -

Obesitas dipandang sebagai sebuah masalah kesehatan yang rumit karena melibatkan beragam faktor. Sebagian besar organisasi medis bahkan sudah mengategorikan obesitas sebagai sebuah penyakit.

Menurut Mayo Clinic, obesitas merupakan penyakit kompleks yang melibatkan kelebihan lemak di dalam tubuh. Obesitas dapat memicu terjadinya masalah kesehatan yang luas, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan strok.

Baca Juga: Beberapa Masalah Kesehatan Kulit yang Dialami Penderita Diabetes

Untuk mengetahui apakah seseorang obesitas atau tidak, indeks massa tubuh (IMT) biasanya menjadi petunjuk utama. Mengacu pada klasifikasi internasional, seseorang bisa dikategorikan sebagai penyandang obesitas kelas I bila memiliki IMT 25-29,9 dan obesitas kelas II bila memiliki IMT 30 ke atas.

Klasifikasi ini sedikit berbeda pada orang Asia, termasuk Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan RI, IMT 18,5-25 berada dalam kategori normal. IMT untuk kategori gemuk ringan adalah 25,1-27 dan kategori untuk gemuk berat adalah 27 ke atas.

Baca Juga: Tidak Boleh Lengah, Ternyata Kejadian Penyakit Jantung Mengalami Kenaikan

Terlepas dari itu, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa IMT tidak secara langsung mengukur lemak tubuh. Oleh karena itu, beberapa atlet yang berotot bisa memiliki IMT yang masuk ke dalam kategori obesitas.

"Walaupun mereka (atlet berotot) tidak memiliki kelebihan lemak tubuh," ungkap Mayo Clinic, seperti dikutip dari laman Eat This, Senin.

Profesor di bidang ilmu kedokteran dari Harvard Medical School JoAnn Manson MD DrPH mengatakan, cara terbaik untuk mengukur apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak adalah melalui lingkar pinggang. Oleh karena itu, Manson selalu menganjurkan orang-orang untuk mengukur lingkar pinggang mereka secara berkala dan memperhatikan kenyamanan mereka dalam menggunakan pakaian.

Baca Juga: Pencegahan-Perawatan Komplikasi Terkait Diabetes dan Kesehatan Mulut

"Orang-orang akan menyadari bila baju-baju mereka terasa berbeda saat dipakai, bila lingkar pinggang mereka tampak lebih besar," kata Manson.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: