Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Izinkan Sekolah Tatap Muka, Pemerintah Dinilai Terburu-buru

Izinkan Sekolah Tatap Muka, Pemerintah Dinilai Terburu-buru Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mulai bulan September ini, sebagian besar sekolah di Indonesia sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), seiring melandainya pandemi covid-19 di tanah air. PTM terbatas diizinkan, untuk daerah dengan status PPKM level 2 dan 3, termasuk wilayah Jawa-Bali. 

Meski wajib berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat, kenyataannya PTM masih menimbulkan keresahan bagi para orang tua. Di satu sisi, diakui pembelajaran jarak jauh membuat kualitas pendidikan anak menurun. Tapi di sisi lain, interaksi fisik saat PTM dikhawatirkan menjadi media penularan covid-19 di lingkungan sekolah.

Menanggapi hal ini, konsultan dokter spesialis anak dari Makuku Family, dr. Andreas menyadari metode belajar di rumah menimbulkan stress, tidak hanya pada anak tapi juga orang tua. Tapi untuk menggelar PTM sekarang, dr. Andreas melihatnya sebagai kebijakan yang terburu-buru. Baca Juga: Klaster Sekolah Bermunculan, Gus Rojih Minta Prokes Dijalankan Maksimal

“Keputusan PTM diambil pemerintah setelah melihat kasus positif dan angka kematiannya sudah turun. Tapi perlu diingat bahwa cakupan vaksinasi anak usia 12-18 tahun di Indonesia belum sampai 80 persen. Masalahnya lagi, ketersediaan fasilitas tes PCR di daerah belum sama banyaknya dengan di Jabodetabek. Ini harus hati-hati juga,” ujar dr Andreas dalam diskusi virtual bertema “Menghadapi Sekolah Tatap Muka, Sudah Siapkah Parents?”, Selasa (28/9/2021). 

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kesiapan sekolah. Menurutnya, sekolah wajib menjaga prokes, dan kesiapannya bukan cuma soal wastafel atau ruang kelas. "Tapi kesiapan mental guru-guru menghadapi anak yang ricuh dan tidak mengikuti protokol kesehatan. Siapkah gurunya?” tanya dr. Andres. 

Juga tidak kalah penting, pastikan semua sarana dan prasarana sekolah siap untuk kondisi darurat, misalnya ketika tiba-tiba ada anak yang demam saat di sekolah. “Di pihak orang tua, juga harus memastikan anak selalu mematuhi protokol kesehatan. Bagaimana pakai maskernya, harus benar-benar diajari jangan cuma menyuruh,” tambahnya.

Sementara itu, influencer Zee Zee Shahab, mengakui pembelajaran jarak jauh yang berlangsung hampir dua tahun ini bukan metode yang ideal.

"Anakku yang pertama umur 8 tahun, masuk SD kelas 1 pas pandemi. Dia sampai nggak tahu nama teman-teman kelasnya. Sekarang dia jadi suka gampangin masalah. Kalau gak bisa, aku tinggal googling atau panggil mommy aja,” curhat Zee Zee. Baca Juga: Luhut Perbolehkan Anak-Anak Masuk Mal, Ada yang Nyeletuk: Mereka Gak Rindu Mal, Rindu ke Sekolah

Meski belajar di rumah banyak kelemahan, bukan berarti Zee Zee sudah siap melepas anaknya kembali ke sekolah. “Jujur ya, aku belum siap dengan konsekuensinya. Untuk sekarang sekolah online lebih baik. Aku termasuk orang tua yang agak overthinking, sampai saat ini belum kasih izin. Kalau anak SMP atau SMA mungkin sudah mengerti protokol kesehatan, bagaimana sosialisasi di masa pandemi. Tapi kalau SD belum waktunya ya, karena kalau ketemu teman-teman euforianya beda. Bisa langsung lepas masker dan lupa jaga jarak,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Brand Representative Makuku Family, Chairunissa alias Icha mengatakan, terlepas apakah orang tua mengizinkan anaknya mengikuti PTM atau tidak, namun gaya hidup sehat harus menjadi prioritas, terlebih di saat pandemi. 

“Salah satunya membawa peralatan makan minum sendiri. Tidak berbagi alat dengan orang lain,” ungkap Icha.  

Terkait dengan itu, Makuku Family memiliki beragam produk dari berbagai brand yang dipilih dengan proses seleksi ketat, dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang hingga Jerman. Salah satunya Rovco dan Alfresh sebagai salah satu produk unggulan Makuku Family. 

Produk Alfresh dan Rovco, seperti tempat makan dan botol minum, memiliki kualitas premium dan berbahan food grade sehingga sangat aman digunakan untuk membawa bekal makan si kecil saat di sekolah. Makuku family juga memiliki beragam produk unggulan lain untuk ibu dan anak seperti diapers, susu formula, hingga vitamin untuk ibu dan anak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: