Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penelitian dari Universitas Dinilai Dapat Mendukung Upaya Transisi Energi

Penelitian dari Universitas Dinilai Dapat Mendukung Upaya Transisi Energi Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam mengapresiasi inisiatif PLN untuk mengumpulkan para peneliti di bidang energi.  Hal tersebut berkaitan dengan melihat kondisi pemenuhan energi yang masih mengandalkan energi fosil, maka penelitian dan inovasi terkait energi baru terbarukan sangat dibutuhkan.

"Melihat hal itu, penelitian di universitas sangat penting, agar bisa mendukung upaya subtitusi energi fosil. Sinergi dan kolaborasi antara universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan sangat penting untuk mendukung suksesnya penelitian," ujarnya dalam ICT PEP 2021, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: PLN Rangkul Ratusan Inovator dari 21 Negara untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Penyelenggaraan ICT-PEP 2021, merupakan ajang konferensi kedua yang diselenggarakan secara daring. Pada tahun ini, jumlah makalah yang diterima sebanyak 207 makalah. Namun, hanya 29 persen makalah yang dipresentasikan dalam konferensi internasional ini. Setidaknya, ada 21 negara berpartisipasi dalam ICP-PEP 2021.

“Jumlah makalah yang dikirim ini meningkat 30 persen ketimbang tahun kemarin,” ujar General Manager PLN Puslitbang Iswan Prahastono.

Ada sejumlah pembicara yang akan berbagi pengalaman dan pengetahuan di bidang sains dan energi selama dua hari penyelenggaraan PLN ICT-PEP 2021. Mereka adalah Eduard Muljadi (Auburn University US), Josep M Guerrero (Aalborg University Denmark), Andrew Blakers (Australian National University), Sanjib Kumar Panda (National University of Singapore), dan Ankush Ghosh (The Neotia University India).

Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono merasa bangga menjadi bagian dari kegiatan ICT-PEP 2021. Menurut Panut, melalui konferensi internasional ini bisa diperoleh cara untuk mengatasi persoalan lingkungan dan kemanusiaan.

Terlebih, lingkungan saat ini dilanda beragam kerusakan, mulai dari polusi udara sampai pemanasan global yang juga diakibatkan ulah manusia.

“Sayangnya, konferensi ini diselenggarakan secara daring, karena pandemi belum berakhir. Di sisi lain, hal ini justru membawa kita semua ke pandangan baru dalam melakukan sesuatu, seperti penyelenggaraan ICT-PEP 2021 kali ini,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bethriq Kindy Arrazy
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: