Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penting untuk Kesehatan, Ini Bahayanya Apabila Tubuh Kekurangan Kalsium

Penting untuk Kesehatan, Ini Bahayanya Apabila Tubuh Kekurangan Kalsium Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi -

Kalsium berperan besar dalam membantu pembekuan darah, kontraksi otot, dan kesehatan jantung. Itu sebabnya memenuhi jumlah kebutuhan kalsium bagi tubuh amat penting. 

“Kalsium sangat penting untuk membentuk sel tulang baru dan juga menjaga kesehatan tulang, ini menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia,” kata seorang ahli diet dan konselor makan bersertifikat yang berbasis di Manhattan, Brittany Modell dilansir Well and Good, Selasa (28/9).

Baca Juga: Pencegahan-Perawatan Komplikasi Terkait Diabetes dan Kesehatan Mulut

Sebelum berbicara tentang kalsium, kita juga harus memahami peran vitamin D. Sebab, kalsium dan vitamin D adalah pasangan kekuatan. Menurut National Osteoporosis Foundation (ODS), vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor yang membantu membangun dan memelihara tulang yang kuat.

“Selain vitamin D, kalsium juga bekerja dengan nutrisi lain untuk membangun kepadatan tulang, termasuk vitamin K, magnesium, dan potasium,” ujar Modell.

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, orang dewasa berusia 19 hingga 50 tahun membutuhkan setidaknya 1.000 mg kalsium per hari. Karena tulang menjadi lebih lemah dari waktu ke waktu, asupan yang disarankan untuk wanita di atas usia 50 dan pria di atas usia 70 adalah setidaknya 1.200 mg kalsium sehari.

Baca Juga: Beberapa Jenis Masalah Keringat Berlebih yang Terkait dengan Kondisi Diabetes

Namun, kelebihan kalsium tidak selalu baik untuk tubuh. Menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (ODS), tingkat di mana tubuh menyerap kalsium turun drastis adalah ketika mengonsumsi lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Penelitian menunjukkan kelebihan kalsium dapat menumpuk di jaringan tubuh yang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti batu ginjal, sembelit, dan masalah jantung. 

Menurut ODS, orang dewasa antara usia 19 dan 50 tidak boleh mengunsumsi kalsium melebihi 2.500 miligram per hari. Kemudian, orang dewasa yang lebih tua harus membatasi konsumsi mereka pada 2.000 miligram.

Modell menguraikannya dengan menjelaskan bahwa kadar kalsium dalam darah diatur dengan ketat. Artinya, tulang akan melepaskan kalsium ke dalam darah apabila diet tidak menyediakan cukup kalsium. Kondisi itu bisa terjadi tanpa disadari dan menjadi salah satu cara tubuh mengatur diri sendiri.

Baca Juga: Jadi Ancaman Kesehatan, ‘Amuba Pemakan Otak’ Mengakibatkan Seorang Anak Meninggal di Texas

Namun, jika tidak mendapatkan cukup kalsium, gejalanya mungkin mulai terlihat seiring waktu. Modell menyebutkan, hipokalsemia adalah bentuk kekurangan kalsium yang parah, yang sering menunjukkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai atau dibicarakan dengan dokter. Tanda-tanda paling umum dari kekurangan kalsium, antara kram atau kelemahan otot, detak jantung tidak normal, mati rasa atau kesemutan di bagian jari, kehilangan memori atau kebingungan, kuku lemah atau rapuh, hingga mudah patah tulang.

“Makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau mungkin mengandung lebih sedikit kalsium secara keseluruhan, tetapi sebenarnya memiliki bioavailabilitas lebih banyak daripada produk susu. Penyerapan kalsium dari sayuran seperti sawi, kangkung, lobak, bok choy, dan brokoli bisa mencapai 60 persen,” kata Modell. 

Baca Juga: Awas! Beberapa Gejala Ini Merujuk pada Kondisi Anda Terkena Diabetes Melitus

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: