Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak Sawit: The World’s Richest Natural Plant

Minyak Sawit: The World’s Richest Natural Plant Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tak dapat dimungkiri bahwa minyak sawit merupakan komoditas minyak nabati yang berkontribusi sangat besar terhadap perekonomian nasional.

Kendati demikian, masih banyak kampanye negatif yang menuduh adanya kandungan dalam minyak sawit yang membahayakan kesehatan. Minyak sawit dianggap setara dengan zat aditif makanan yang berbahaya seperti pemanis buatan, penyedap, pengawet, dan pewarna yang bersifat karsinogenik dan memicu penyakit kronis lainnya.

Baca Juga: Menlu: Saya Minta Sri Lanka Hapus Kebijakan yang Hambat Ekspor Sawit

"Faktanya, para ahli dan peneliti menyebutkan minyak sawit sebagai the world’s richest natural plant karena minyak sawit mengandung berbagai macam vitamin dan asam lemak yang diperlukan oleh tubuh manusia," catat laporan PASPI.

Melansir laporan PASPI, berikut lima kandungan minyak sawit yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

1. Sumber Vitamin A

Minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mengandung sekitar 6700 μg vitamin A dan menjadi sumber vitamin A yang besar dibandingkan buah dan sayuran. Untuk setiap volume yang sama, kandungan vitamin A pada minyak sawit, 15 kali lebih banyak dari kandungan vitamin A wortel dan lebih dari 300 kali lebih banyak dari kandungan vitamin A jeruk.

2. Sumber Vitamin E

Minyak sawit juga mengandung Alfa tokoferol atau vitamin E yang terdiri dari 20 persen tocopherols dan 80 persen tocotrienols. Kandungan vitamin E dalam minyak sawit mencapai 1.172 ppm atau paling tinggi dibandingkan minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji bunga matahari, minyak zaitun, dan minyak kelapa.

3. Kandungan Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh yang Seimbang

Meskipun komposisi asam lemak jenuh dan tak jenuh minyak sawit relatif seimbang, para ahli berpendapat bahwa minyak sawit memiliki karakteristik perilaku monosaturated oils (asam lemak tidak jenuh).

4. Tidak Mengandung Asam Lemak Trans

Asam lemak trans dihasilkan dari proses hidrogenisasi (khususnya hidrogenisasi parsial) untuk meningkatkan kepadatan suatu minyak dalam pembuatan minyak makan (edible oil) seperti minyak goreng kedelai. Secara alamiah, minyak goreng sawit memiliki komposisi asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang, bersifat semi solid, tidak memerlukan proses hidrogenisasi dalam penggunaanya sebagai lemak makanan sehingga asam lemak trans tidak terbentuk.

5. Mengandung Asam Lemak Esensial

Minyak sawit mengandung asam lemak esensial oleat sebesar 36,3 persen, asam lemak esensial linoleat sebesar 8,3 persen, dan asam lemak linolenat sebesar 0,5 persen. Komposisi asam lemak esensial pada minyak sawit cukup dan seimbang. Tidak hanya itu, komposisinya juga mirip dengan komposisi asam lemak esensial pada Air Susu Ibu (ASI).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: