Kisah Orang Terkaya: Igor Bukhman, Pengembang Game Tonwship dan Homescapes, Hartanya Rp113 T

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembang game asal Rusia, Igor Bukhman adalah salah satu orang terkaya di dunia. Bersama saudaranya, Dmitry Bukhman, keduanya menjadi pendiri pengembang video game Playrix. Igor lahir dalam keluarga Yahudi di Vologda. Pada tahun 2004 ia lulus dari Universitas Pedagogis Vologda dengan gelar dalam matematika terapan.

Meski demikian, pengembangan game telah mereka jalankan sejak awal  tahun 2000-an. Pada tahun 2001, Igor dan adiknya Dmitry meluncurkan game PC pertama mereka dengan gaya Xonix.

Pada tahun 2004 Igor mendirikan perusahaan Playrix. Pada titik ini pendapatan bulanannya dari menjual game mencapai USD10.000. Pada tahun 2009 Playrix mulai bekerja di industri game mobile dan sukses besar.

Baca Juga: Elon Musk Salip Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya Dunia, Puas Ledek Habis-habisan

Hingga pada tahun 2013 permainan video gratis Township pun dirilis. Game itu sukses dan memiliki 120 juta unduhan pada November 2017.

Selain Township, game terkenal lainnya dari perusahaan mereka adalah Fishdom, Gardenscapes, Homescapes, dan Wildscapes. Game-game tersebut telah dimainkan lebih dari 100 juta orang. Sebagian besar pengguna berada di Amerika Serikat dan China.

Perusahaan mereka, Playrix adalah salah satu dari 5 penerbit seluler terlaris di seluruh dunia, menurut analisis AppAnnie. Playrix kini berkantor pusat di Dublin sejak 2013.

Pada tahun 2020, lebih dari 2.500 orang dipekerjakan oleh Playrix di 25 kantor di seluruh dunia. Ini adalah peringkat pengembang game seluler terbesar ketiga di dunia dalam hal pendapatan. Menurut Bloomberg, Playrix bernilai sekitar USD7,8 miliar (Rp111 triliun) pada tahun 2020.

Pada tahun 2018, Bukhman bersaudara mengakuisisi saham di pengembang video dan game jejaring sosial Nexters Global. Playrix sekarang menghasilkan lebih dari USD2,7 miliar (Rp38,6 triliun) dalam perkiraan pendapatan tahunan. Tak aneh Forbes menaksir kekayaan Igor kini mencapai USD7,9 miliar (Rp113 triliun).