Ancam Demo Lagi, BEM SI: Pak Jokowi, Pecat Firli Bahuri!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berjanji akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar dan juga akan konsolidasi lebih masif lagi di kampus-kampus. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap aparat yang menghalangi aksi maupun pihak KPK yang tak acuh terhadap massa aksi.

Seperti diketahui, aliansi BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi nasional Selamatkan KPK di depan gedung Merah Putih KPK pada Senin, 27 September 2021. Massa aksi BEM SI menuntut Ketua KPK agar segera mencabut SK 652 dan SK Pimpinan KPK tentang Pemberhentian 57 Pegawai KPK yang dikeluarkan pada tanggal 13 September 2021.

Baca Juga: Roman-romannya BEM SI Mirip Pendukung Habib Rizieq, Demo Doang Tapi Nggak Ngerti Apa-Apa

Nofrian Fadil Akbar selaku Koordinator Pusat BEM SI menilai bahwa Pemberhentian 57 Pegawai KPK yang berdasarkan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) cacat formil. Menurut Nofrian, dalam proses itu juga terindikasi adanya unsur pelecehan seksual, rasisme, serta mengganggu hak privasi dalam beragama.

"Kami melihat Tes Wawasan Kebangsaan ini menjadi alat penyingkiran pegawai KPK, serta upaya pelemahan pemberantasan korupsi secara massif dan sistematis. Karena hal tersebut, kami mendesak agar Presiden bertanggung jawab, serta menuntut Ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur karena telah gagal dalam menjaga integritas dan muruah KPK dalam pemberantasan korupsi," kata Nofrian kepada wartawan, yang dikutip Kamis 30 September 2021.

Aliansi BEM SI juga menuntut agar KPK menjaga semangat pemberantasan korupsi berupa penuntasan secara adil. Kasus korupsi harus diungkap tanpa pandang bulu dan diselesaikan secara transparan.

"Terutama penyelesaian kasus-kasus yang saat ini sedang terjadi berupa kasus Bantuan Sosial (Bansos), Benih Lobster, Suap Ditjen Pajak, serta penuntasan kasus seperti penangkapan Harun Masiku dalam kasus Suap KPU dan BLBI," ujarnya.

Menurut Nofrian, BEM SI juga kecewa kepada pihak Kepolisian karena telah menghalangi aksi dengan melakukan Blokade sejauh 200 meter dari Gedung Merah Putih KPK. Padahal sejatinya, aksi akan dilakukan di depan Gedung Merah Putih KPK dengan damai dan tertib.

"Di sisi lain juga menyayangkan sikap pihak KPK yang tidak ada menemui pihak massa aksi BEM SI baik Ketua KPK yang mendadak beralasan sedang kunjungan kerja ke Jambi, maupun perwakilan KPK lainnya," ujarnya.