Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

#BangkitBersama GoTo, Fokus Siapkan UMKM Daerah

#BangkitBersama GoTo, Fokus Siapkan UMKM Daerah Kredit Foto: GoTo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grup teknologi besar di Indonesia, GoTo, yang terdiri dari Gojek, GoTo Financial, dan Tokopedia, kembali bersinergi dengan meluncurkan gerakan #BangkitBersama. Gerakan #BangkitBersama, yang dimulai dari Solo, merupakan sebuah rangkaian inisiatif untuk meningkatkan produk UMKM menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia.

Menurut CEO Grup GoTo dan CEO GoTo Financial, Andre Soelistyo, pandemi yang melanda Indonesia belakangan merupakan tonggak awal digitalisasi bagi UMKM.

Baca Juga: Pandemi Merugikan UMKM, GoTo Financial Melalui KONTAG Hadirkan Komunitas Pelatihan Rutin

"Dari spirit kolaborasi tersebut, kami juga ingin memikirkan bagaimana caranya GoTo bisa kontribusi untuk pemulihan, dari situ lahirlah kata-kata #BangkitBersama. Jadi, dengan semangat kolaborasi dan juga semangat untuk pantang menyerah, kami ingin mengajak semua bersama-sama untuk #BangkitBersama," kata Andre pada Konferensi Pers Virtual: Bangkit Bersama GoTo Dukung Pemulihan Ekonomi Indonesia, Kamis (30/9).

Ia menambahkan, dari #BangkitBersama tersebut digitalisasi adalah salah satu yang bisa memberikan peran penting. Karena dengan digitalisasi, banyak kegiatan usaha offline, tatap muka yang tidak bisa dilakukan dalam masa pandemi, bisa dijembatani.

"Itulah di mana GoTo berkontribusi lebih lagi dengan produk-produk inovatif yang bisa membantu para UMKM ini untuk bisa melakukan kegiatan menjual produk dan marketing ke konsumen. Kami terus berinovasi supaya bisa menjadi jembatan dan memberikan peran yang baik untuk kebangkitan ekonomi Indonesia," tambahnya.

Hadir juga CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, ia memaparkan bahwa #BangkitBersama ini juga disusun agar terfokus di area-area yang seluruh Indonesia.

"Jadi biasanya kan kota-kota besar dan kota-kota yang sudah digitalisasi. Namun, kami juga fokus masuk ke daerah-daerah sekitar supaya edukasi dan juga komponen-komponen yang kami lakukan bisa bergabung lagi. Mudah-mudahan lebih banyak lagi para partner UMKM bisa masuk ke dalam digitalisasi dengan program tersebut," kata William.

Lebih lanjut William mengungkapkan, GoTo melihat banyak sekali UMKM yang memilih untuk tidak menyerah pada keadaan. Mereka juga mau tidak mau mengadopsi digital ketika menghadapi dilema perdebatan antara mana yang lebih penting antara kesehatan atau ekonomi.

"Tidak perlu dipertentangkan, keduanya ternyata memang relatif bisa berjalan berbarengan atau selaras. Saat ini jumlahnya sudah 12 juta Mitra UMKM bergabung di ekosistem GoTo di mana 4 jutanya justru bergabung selama masa pandemi," ungkap William.

Ia menyebutkan sebesar 80% UMKM adalah pengusaha baru yang tadinya tidak memiliki usaha. Ia mengasumsikan sebelumnya pelaku UMKM ini pekerja kantoran yang harus di PHK, tetapi harus mencari cara bagaimana bertahan di masa pandemi.

"Kami sebenarnya terinspirasi bagaimana mereka bangkit dari keadaan ini. Jadi, kami melihat itu tidak hanya pengusaha offline dengan pengusaha online, tapi juga pengusaha daerah dengan pengusaha ibu kota. Tidak hanya itu, dengan teknologi ternyata kita juga harus siap menghadapi pedagang luar negeri hingga pabrik luar negeri yang bisa langsung berjualan kepada konsumen 270 juta masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: