Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Satgas: Kasus Covid-19 yang Terus Turun Harus Disikapi Secara Bijak dan Hati-hati

Satgas: Kasus Covid-19 yang Terus Turun Harus Disikapi Secara Bijak dan Hati-hati Kredit Foto: BNPB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk bersikap bijak dan tetap berhati-hati dalam merespons perkembangan kasus Covid-19 yang terus menurun.

"Tugas besar kita untuk menjaga agar [kasus Covid-19] terus turun harus diupayakan dengan tidak gegabah dalam melakukan kegiatan sosial ekonomi meskipun pelonggaran telah dilakukan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Bantu Pencegahan Virus COVID-19, Enesis Group Resmi Jadi Sponsor PON XX Papua

Ia menggarisbawahi bahwa pola kenaikan kasus Covid-19 hampir selalu terjadi setelah adanya kegiatan besar. Misalnya, kenaikan kasus pertama terlihat pada periode Idulfitri 2020 lalu.

"Meskipun saat itu berlaku peraturan PSBB dan mudik ditiadakan, namun ternyata periode itu tetap meningkatkan kasus hingga 214%. Kasus meningkat dua minggu pascaidulfitri dan kenaikannya bertahan selama tujuh minggu," paparnya.

Kemudian, puncak pertama kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada November 2020 hingga Januari 2021. Menurut Wiku, hal ini terjadi akibat adanya kegiatan besar kolektif seperti 17 Agustus, Maulid Nabi, serta libur Natal dan tahun baru. Terlebih, saat itu kebijakan yang diterapkan hanyalah sebatas PSBB Transisi.

"Akibatnya kenaikan kasus terjadi sebesar 389% dan bertahan hingga 13 minggu sebelum akhirnya dapat turun," ujar Wiku.

Setelah itu, Indonesia mengalami penurunan kasus Covid-19 selama 15 minggu sebelum akhirnya melonjak secara signifikan setelah Idulfitri 2021. Meskipun regulasi larangan mudik telah ditetapkan, namun masih banyak masyarakat yang melakukan kunjungan keluarga di satu wilayah aglomerasi. Situasi ini kemudian diperparah dengan hadirnya varian Delta di Indonesia.

"Sebagai akibatnya, kasus naik hingga 880% dan kenaikannya bertahan selama delapan minggu," imbuhnya.

Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat menjadikan pola kasus sebelumya sebagai pembelajaran sehingga tidak melonggarkan kewaspadaan dan tetap berhati-hati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: