Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apakah Hubungan Penyakit Diabetes dengan Hipertensi?

Apakah Hubungan Penyakit Diabetes dengan Hipertensi? Kredit Foto: Pexels/Nataliya Vaitkevich
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring berkembangnya zaman, berbagai kondisi kesehatan pun ikut bermunculan dan makin sering terjadi pada manusia. Pola hidup yang tidak sehat lewat asupan makanan ataupun minim aktifitas fisik sering menjadi pemicu kondisi kesehatan kronis, sebut saja diabetes dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Satu saja kondisi kronis kesehatan tersebut ada dalam tubuh, dampaknya akan sangat terasa pada kehiupan seseorang. Bagaimana jika Diabetes dan Hipertensi “berkolaborasi” dalam satu tubuh? Seberapa parah dampak yang bisa ditimbulkan karena “hubungan spesial” kedua kondisi ini?

Baca Juga: Berikut Tips Melakukan Olahraga untuk Penderita Diabetes saat Kelelahan dan Lemas Berlebih Membaik

Mengutip laman kesehatan Medical News Today, dampak gabungan diabetes dan tekanan darah tinggi (Hipertensi) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Melansir laman kesehatan Healthline, Menurut ADA (American Diabetes Association) kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sangat mematikan dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung atau stroke.

Memiliki diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan peluang Anda terkena penyakit terkait diabetes lainnya, seperti penyakit ginjal dan retinopati. Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.

Baca Juga: Heboh! Penggunaan Celana Jeans Bisa Jadi Indikator Risiko Diabetes?

Ada juga bukti signifikan yang menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi kronis dapat mempercepat munculnya masalah dengan kemampuan berpikir yang berhubungan dengan penuaan, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.

Menurut AHA (American Heart Association), pembuluh darah di otak sangat rentan terhadap kerusakan akibat tekanan darah tinggi. Ini menjadikannya faktor risiko utama untuk stroke dan demensia.

Baca Juga: Apa Itu Diabetes?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: