Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Yang Disesalkan Satgas Covid-19 Terkait Kerusuhan Vaksinasi Di Aceh

Ini Yang Disesalkan Satgas Covid-19 Terkait Kerusuhan Vaksinasi Di Aceh Kredit Foto: Instagram/Reisa Broto Asmoro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyayangkan, peristiwa kericuhan saat diselenggarakannya vaksinasi Covid-19 di Aceh. Peristiwa kericuhan tersebut menyebabkan rusaknya alat kesehatan dan ratusan dosis vaksin, serta membahayakan keselamatan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

“Kemarahan massa yang tidak bertanggung jawab di Aceh, sangat berbahaya bagi keselamatan tenaga kesehatan sebagai vaksinator yang selalu berniat luhur dan tulus membantu masyarakat untuk dapat cepat divaksinasi agar terlindungi dari ancaman serius Covid-19,” kata Reisa saat konferensi pers, Jumat (1/10).

Reisa pun menegaskan, para tenaga kesehatan dan tenaga medis lainnya yang bertugas menyehatkan masyarakat, harus dihormati dan dilindungi. Hal inipun juga diatur dalam undang-undang perang internasional seperti Konvensi Jenewa.

“Perlu kami ingatkan bahwa sumpah tenaga kesehatan yang sekarang menjadi vaksinator adalah netral dan mengutamakan kesehatan pasien,” ucap dia.

Reisa juga menyayangkan peristiwa penyerangan kelompok bersenjata di Papua yang turut melukai dan menyebabkan korban jiwa dari tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat besar dalam mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia hingga terjadinya penurunan kasus yang sangat signifikan saat ini.

Perbaikan perkembangan kasus ini juga terlihat dari tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR untuk pasien Covid-19 yang sudah di bawah 10 persen. Bahkan, di beberapa rumah sakit rujukan sudah tak lagi memiliki pasien Covid-19, seperti di RS Darurat Indrapura di Surabaya dan juga Asrama Haji Donohudan di Boyolali.

Sedangkan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Satgas mencatat dari 7.894 tempat tidur yang tersedia, saat ini tinggal 280 orang yang masih menjalani isolasi atau hanya 3,5 persen dari seluruh kapasitas yang terpakai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: