Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Rekomendasikan Kebijakan Baru, Kurangi Resiko Keuangan Pada Kripto

IMF Rekomendasikan Kebijakan Baru, Kurangi Resiko Keuangan Pada Kripto Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dana Moneter Internasional (IMF) merilis serangkaian kebijakan untuk pasar negara berkembang dan  memastikan stabilitas keuangan negara tersebut di tengah adopsi kripto global.

IMF percaya pada potensi aset kripto sebagai alat untuk pembayaran lintas batas yang lebih cepat dan lebih murah, melansir dari Cointelegraph, peningkatan dramatis dalam nilai pasar kripto terlepas dari tren bearish dari Mei 2021. Laporan tersebut mengaitkan pengembalian tinggi, biaya transaksi, dan kecepatan dan mengurangi standar Anti Pencucian Uang (AML) sebagai pendorong utama untuk adopsi kripto.

Baca Juga: Miliarder Ini Peringatkan 75% Kripto Bakal Gagal, Nasib Bitcoin Bagaimana?

Untuk mengatasi tantangan stabilitas keuangan yang dihasilkan sebagai akibat dari peningkatan perdagangan aset kripto, IMF member rekomendasi di bawah ini:

“Pembuat kebijakan harus menerapkan standar global untuk aset kripto dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau ekosistem kripto dengan mengatasi kesenjangan data. Pasar negara berkembang yang menghadapi risiko kriptoisasi harus memperkuat kebijakan makroekonomi dan mempertimbangkan manfaat dari penerbitan mata uang digital bank sentral.”

Laporan IMF menunjukkan bahwa penilaian pasar kripto telah berkembang melampaui Bitcoin (BTC), bersama dengan peningkatan tajam dalam penawaran stablecoin. Data IMF selama tiga tahun menunjukkan bahwa pengembalian yang disesuaikan dengan risiko dari aset kripto non-stablecoin seperti Bitcoin yang sebanding dengan tolok ukur arus utama lainnya seperti S&P 500.

Selain penerbitan mata uang digital bank sentral (CDBC), IMF lebih lanjut merekomendasikan peraturan yang proporsional terhadap risiko dan sejalan dengan stablecoin global. Selain implementasi CBDC, kebijakan de-dolarisasi akan membantu pemerintah mengatasi risiko keuangan makro.

Kembali pada Juli 2021, Cointelegraph melaporkan rencana IMF untuk meningkatkan pemantauan mata uang digital. Menyoroti manfaat aset digital, laporan IMF yang lebih lama membaca bahwa pembayaran akan menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih murah, lebih mudah diakses, dan akan melintasi batas dengan cepat. Peningkatan ini dapat mendorong efisiensi dan inklusi, dengan manfaat besar bagi semua.

IMF sebelumnya juga telah merencanakan untuk bertemu dengan Presiden Salvador Nayib Bukele untuk membahas implikasi dan kemungkinan adopsi Bitcoin sebagai arus utama.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: