Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Dilarang 3 Bulan, Iran Lanjutkan Penambangan Bitcoin

Setelah Dilarang 3 Bulan, Iran Lanjutkan Penambangan Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Sepehr Aleagha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Iran akan mengizinkan penambang cryptocurrency berlisensi untuk melanjutkan operasi hari ini menyusul larangan tiga bulan yang diberlakukan oleh mantan Presiden Hassan Rouhani pada 26 Mei 2021.

Larangan awal diberlakukan karena kekhawatiran atas stabilitas jaringan listrik negara yang tidak dapat diandalkan. Negara Timur Tengah itu mengalami pemadaman listrik yang meluas di musim panas, yang oleh mantan Presiden Rouhani dikaitkan dengan panas yang ekstrem. Pada beberapa hari, panasnya mencapai 120 derajat Fahrenheit, atau hampir 49 derajat Celcius.

Mengingat pemadaman listrik dan kekurangan air, Rouhani memutuskan untuk melarang penambangan kripto selama musim panas untuk memastikan warga dapat menjaga AC mereka tetap menyala. Meskipun keraguan telah diungkapkan di beberapa tempat tentang berapa banyak daya yang sebenarnya dikonsumsi oleh penambangan kripto di negara tersebut. Dengan meredanya panas dan Ebrahim Raisi menjabat sebagai presiden pada 3 Agustus 2021, larangan penambangan kripto telah dicabut.

Diperkirakan 4,5% hingga 7% dari penambangan cryptocurrency dunia dilakukan di Iran. Mungkin tidak mengejutkan bahwa Iran menawarkan beberapa harga listrik termurah di dunia berkat sumber bahan bakar fosil yang melimpah seperti gas alam.

Ada beberapa laporan yang menunjukkan bahwa negara tersebut menyukai penambangan Bitcoin (BTC) sebagai cara untuk menghindari sanksi dari Amerika Serikat. Iran saat ini menderita embargo yang hampir selesai oleh AS, yang berdampak negatif terhadap ekonomi negara. Melalui sebuah perkiraan tingkat penambangan saat ini di Iran, pendapatan diperkirakan oleh Elliptic melalui Reuters sekitar 1 miliar dolar.

Terlepas dari larangan tersebut, penambangan bawah tanah dilaporkan terus berlanjut, dan pada hari Rabu, tersiar kabar bahwa Ali Sahraee, direktur Bursa Efek Teheran (TSE), telah mengundurkan diri setelah media yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa penambangan cryptocurrency berlangsung di bursa selama larangan tersebut. .

Pimpinan TSE pertama kali menyangkal adanya operasi penambangan, tetapi kemudian, wakil direktur eksekutif Beheshti-Sarsht mengakui bahwa TSE harus bertanggung jawab atas operasi tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: