Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Memanas, Taiwan Mulai Minta Bantuan Australia karena Takut Invasi China Dimulai Cepat

Memanas, Taiwan Mulai Minta Bantuan Australia karena Takut Invasi China Dimulai Cepat Kredit Foto: Getty Image/AFP/Sam Yeh
Warta Ekonomi, Taipei -

Seorang anggota senior pemerintah Taiwan telah meminta bantuan Australia karena khawatir akan invasi China yang akan segera terjadi.

Menteri Luar Negeri Joseph Wu, melansir Daily Mail, Senin (4/10/2021) mengatakan negara-negara seperti Australia harus mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Taiwan. Karena kekuatannya dibutuhkan untuk menghadapi ancaman yang berkembang dari tetangga raksasanya.

Baca Juga: China Bersumpah Jauhkan Taiwan dari Kelompok Perdagangan Lingkar Pasifik, Lho Kenapa?

Taiwan telah mengeluhkan China mengirim sejumlah besar pesawat militer ke wilayah udaranya selama setahun terakhir. Hal ini meningkatkan hingga hampir 100 serangan selama periode tiga hari terakhir.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 39 pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memasuki zona itu pada Sabtu (2/9/2021) lalu saja, sebuah perkembangan yang membuat Taiwan mengerahkan jetnya sendiri dalam kesiapan untuk bertempur.

"Jika China akan melancarkan perang melawan Taiwan, kami akan berjuang sampai akhir, dan itu adalah komitmen kami," kata Wu kepada program China Tonight ABC.

"Saya yakin jika China akan melancarkan serangan terhadap Taiwan, mereka juga akan sangat menderita."

Wu mengatakan dukungan dari negara-negara yang "berpikiran sama" seperti Amerika Serikat dan Australia, yang tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat, diperlukan untuk membatasi ambisi teritorial China di wilayah tersebut.

"Kami ingin terlibat dalam pertukaran keamanan atau intelijen dengan mitra lain yang berpikiran sama, termasuk Australia, sehingga Taiwan lebih siap menghadapi situasi perang," katanya.

'Dan sejauh ini, hubungan kami dengan Australia sangat baik dan itulah yang kami hargai.'

Dalam cuitan pada 2 Oktober tentang jumlah pesawat China yang memasuki zona Taiwan, Wu berkata: 'Mengancam? Tentu saja. Anehnya #PRC tidak mau lagi memalsukan alasan.'

Taiwan baru-baru ini menyambut baik pengumuman AUKUS, kesepakatan kapal selam nuklir antara AS, Inggris dan Australia.

"Kami senang melihat bahwa mitra Taiwan yang berpikiran sama - Amerika Serikat dan Inggris dan Australia - bekerja lebih dekat satu sama lain untuk memperoleh artikel pertahanan yang lebih maju sehingga kami dapat mempertahankan Indo-Pasifik," kata Wu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: