Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Hari Ini Adu Banteng Lawan Dolar AS: Sama-Sama Kuat Tumbangkan Mata Uang Dunia!

Rupiah Hari Ini Adu Banteng Lawan Dolar AS: Sama-Sama Kuat Tumbangkan Mata Uang Dunia! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah adu kekuatan melawan dolar AS. Tanpa mau mengalah, rupiah hari ini memukul mundur dolar AS ke bawah Rp14.200 pada Rabu, 6 Oktober 2021. Melansir dari RTI, rupiah sudah menguat hingga ke level terbaiknya di Rp14.181 per dolar AS pagi tadi.

Sampai pukul 10.40 WIB, rupiah terapresiasi 0,06% ke level Rp14.196 per dolar AS. Rupiah juga bersamaan berhasil unggul melawan dolar Australia (0,42%), poundsterling (0,12%), dan euro (0,11%). Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Bikin Gigit Jari: Logam Mulia Antam Ambruk ke Bawah Rp920.000!

Pasukan mata uang Asia ikut dibuat tumbang oleh rupiah. Menjadi mata uang nomor satu Asia, rupiah menghijau atas won (0,42%), baht (0,33%), yen (0,23%), ringgit (0,21%), dolar Taiwan (0,16%), yuan (0,14%), dolar Singapura (0,11%), dan dolar Hong Kong (0,05%).  Baca Juga: Rupiah Hari Ini Rontok Berkeping-Keping, Terpojok ke Level Terbawah Asia!

Penguatan rupiah hari ini menjadi terbatas karena dibayangi oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Ekspektasi pengetatan moneter AS telah memicu kenaiakan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun ke atas level 1,5%.

"Yield kembali ke atas level 1,5%. Ini bisa menekan penguatan rupiah terhadap dolar AS dan malah bisa mendorong pelemahan rupiah," pungkas pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, dilansir dari Antara, Rabu, 6 Oktober 2021.

Sentimen itu pula yang saat ini menjadi amunisi bagi dolar AS. Sama kuatnya dengan rupiah, dolar AS unggul atas mata uang global, termasuk dolar Taiwan, baht, dolar Singapura, won, yen, yuan, dolar Kanada, dolar New Zealand, poundsterling, euro, dan dolar Australia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: