Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah AHY Tiba-Tiba Sentil Megawati, Demokrat Kubu Moeldoko Serang Balik SBY

Anak Buah AHY Tiba-Tiba Sentil Megawati, Demokrat Kubu Moeldoko Serang Balik SBY Kredit Foto: Twitter/Susilo Bambang Yudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru bicara Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Muhammad Rahmad, merespons pernyataan Herzaky Mahendra Putra yang menuding Megawati Soekarnoputri menggulingkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari kursi presiden.

Rahmad mengatakan, sebenarnya sejak saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi calon presiden, sudah banyak kebohongan yang dilakukan oleh jenderal purnawirawan TNI itu. "SBY menyatakan loyal pada Presiden Megawati dan tidak maju sebagai capres, ternyata bohong. SBY menggunakan siasat terzalimi dan maju Pilpres mengalahkan Presiden Megawati," kata Rahmad, melansir JPNN.com, Rabu (6/10).

Baca Juga: Terkuak Skenario Putri Mahkota PDIP Puan Maharani, Percuma Sia-sia!

Tak hanya itu, menurut Rahmad, kebohongan lain yang disampaikan oleh SBY ialah saat menyebutkan dirinya sebagai pendiri Partai Demokrat. Padahal, beber Rahmad, SBY tidak terlibat sebagai pendiri berlambang bintang mercy itu pada 2001, tetapi pada Mukadimah AD/ART Demokrat di Kongres tahun 2020, SBY menjadi Founding Father bersama Ventje Rumangkang.

"Dan menghilangkan 98 Founding Father lainnya. Kebohongan yang mungkin akan berbuah karma untuk SBY dan keturunannya," lanjutnya.

Rahmad juga menyakini Herzaky tentu tidak asal bicara dengan menyebutkan Megawati menggulingkan Gus Dur. "Kami tahu betul bahwa SBY sangat ketat dan sangat teliti dalam memilih dan menunjuk seseorang untuk jadi juru bicara partai," jelasnya.

Dia juga mengungkapkan pada tahun 2012, SBY pernah melakukan seleksi khusus untuk menentukan seseorang untuk jadi juru bicara partai. "Bahkan calon juru bicara partai itu dibekali dulu dengan pendidikan khusus dalam public relations course selama satu minggu lebih di Cipanas, Jawa Barat," ungkapnya.

Dia menegaskan, meski Herzaky sudah meralat ucapannya dan mengaku bersalah, apa yang disampaikan itu tidak bisa dianggap main-main. Dia meminta SBY atau AHY untuk menjelaskan kepada masyarakat Indonesia terkait pernyataan resmi Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY.

"Apakah di internal Demokrat asuhan SBY itu dibangun keyakinan bahwa Megawati menggulingkan Gus Dur sehingga keyakinan itu yang di bawah alam sadar disampaikan Herzaky kepada masyarakat Indonesia?" tukas Rahmad.

Sebelumya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan gagasan pendirian Partai Demokrat ini muncul setelah Megawati menggulingkan Gus Dur. Kala itu, jelasnya, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden untuk Megawati bersama satu kandidat lainnya, yakni Hamzah Haz.

"Demokrat berdiri ketika ada pemilihan Wakil Presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur. Ketika itu ada cawapres ada dua, satu Pak Hamzah Haz, kedua Pak SBY," kata Herzaky, Minggu (3/10).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: