Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terkuak Bukti Kalau Korea Utara Mengamini Pandemi Covid-19, Biar WHO Kasih Paham!

Terkuak Bukti Kalau Korea Utara Mengamini Pandemi Covid-19, Biar WHO Kasih Paham! Kredit Foto: KCNA
Warta Ekonomi, Seoul -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan telah mengirim pasokan medis COVID-19 ke Korea Utara. Diterimanya bantuan asing dianggap sebagai tanda bahwa Korea Utara telah melonggarkan pembatasan akibat pandemi.

Laporan itu dirilis WHO dalam laporan pemantauan mingguan dengan pihaknya telah memulai pengiriman pasokan medis COVID-19 penting melalui pelabuhan Dalian di China. Hal ini bertujuan untuk "penimbunan strategis dan pengiriman lebih lanjut" ke Korea Utara.

Baca Juga: Pakar dari WHO Ingatkan Kasus Covid-19 Dunia Didominasi Varian Delta

Untuk situasi terbaru, pejabat WHO pada Kamis (8/10/2021) tidak segera menanggapi permintaan untuk perincian lebih lanjut. Itu termasuk apa persediaan itu dan apakah mereka telah mencapai Korea Utara, Associated Press melaporkan.

Sementara itu, Korea Utara belum melaporkan satu kasus COVID-19. Namun para ahli di luar secara luas meragukannya lolos dari penyakit yang telah menyentuh hampir setiap tempat lain di dunia.

Korea Utara menanggapinya dengan mengatakan kepada WHO bahwa mereka telah menguji 40.700 orang untuk virus corona hingga 23 September dan semua tesnya negatif. Mereka yang diuji pada minggu lalu dilaporkan termasuk 94 orang dengan penyakit seperti influenza atau gejala lain dan 573 petugas kesehatan, menurut laporan WHO.

Korea Utara merespons pandemi COVID-19 cukup baik dengan sangat membatasi lalu lintas dan perdagangan lintas batas selama dua tahun terakhir. Untuk sebagian pihak ini digambarkan sebagai kampanye anti-virusnya.

Penyelidik hak asasi manusia PBB pada bulan Agustus meminta pemerintah Korea Utara untuk mengklarifikasi tuduhan bahwa mereka memerintahkan pasukan untuk menembak di tempat setiap pelanggar yang melintasi perbatasannya yang melanggar penutupan pandemi.

Hal itu kemudian membawa para ahli kepada perasaan khawatir dan cemas pada penduduk Korea Utara. Ahli mengatakan epidemi di Korea Utara bisa menghancurkan, mengingat sistem perawatan kesehatannya yang buruk dan kekurangan pasokan medis yang kronis.

Tetapi meskipun menerapkan kontrol perbatasan yang ketat, Korea Utara belum menunjukkan urgensi yang sama untuk vaksin bahkan ketika kampanye imunisasi massal terus tertunda di tengah kekurangan global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: