Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Afrika Selatan Hentikan Penyelidikan Safeguard Baja Indonesia

Afrika Selatan Hentikan Penyelidikan Safeguard Baja Indonesia Kredit Foto: China Daily via Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Afrika Selatan memutuskan untuk menghentikan penyelidikan safeguard atas produk baja struktur asal Indonesia.

Keputusan ini merupakan hasil dari laporan final pemerintah Afrika Selatan yang diumumkan pada 17 September 2021 lalu. Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Wisnu Wardhana Wisnu menilai keputusan yang diambil Afrika Selatan sudah tepat.

Hal ini disebabkan syarat utama pengenaan tindakan pengamanan yaitu adanya lonjakan impor yang bersifat recent atau terkini tidak terpenuhi.

“Meskipun industri domestik Afrika Selatan merugi pada periode penyelidikan tahun 2014 hingga 2019, hal tersebut tidak diakibatkan oleh faktor barang impor sehingga pengenaan tindakan pengamanan tidak diperkenankan,” jelas Wisnu di Jakarta, kemarin.

Wisnu mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi belum ada aktivitas ekspor produk Indonesia yang diselidiki Afrika Selatan sejak dimulainya penyelidikan pada 19 Juni 2019. Namun, pemerintah tetap mengantisipasi kemungkinan hasil akhir penyelidikan.

“Walaupun belum ada catatan ekspor kita ke Afsel, Indonesia tetap mengambil langkah pengamanan akses potensi pasar ekspor Indonesia,” urai Wisnu.

Sementara itu Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno menambahkan penghentian penyelidikan safeguard sudah dapat terbaca sejak laporan data utama dirilis ITAC.

“Kami langsung merespons untuk mendukung ITAC agar penyelidikan ini segera dihentikan karena sudah tidak lagi memenuhi syarat untuk dilanjutkan,"tambahnya.

Natan juga menyampaikan, peta persaingan baja struktur di Afrika Selatan tidak berubah. Korea Selatan, Bahrain, India, Inggris, RRT, Jerman, dan Turki menempati lima posisi teratas sebagai sumber asal impor Afrika Selatan untuk produk tersebut.

Dengan demikian, terminasi penyelidikan ini menyediakan peluang dan tantangan kompetisi yang sama bagi Indonesia untuk memasuki pasar Afsel, baik saat penyelidikan dimulai maupun saat dihentikan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: